Dia menyebut, mayoritas tracing di Bali hanya berpusat pada kontak domestik atau keluarga pasien positif Covid-19 yang tinggal serumah.
BEM se-Bali juga menyoroti jumlah testing Covid-19 cenderung pasif sehingga sehingga rasio tes masih tergolong kecil. Pemerintah perlu menargetkan tes yang lebih tinggi.
"Pemerintah juga perlu menjamin testing dapat dimasifkan dengan mengontrol harga tes PCR dan swab yang ada di lapangan," tutur dia.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian delta pada gelombang kedua ini, lanjut dia, fasilitas kesehatan sebagai sarana treatment perlu menjadi perhatian pemerintah.
Baca juga: 2 Pekerja di Papua Ditemukan Hangus Terbakar Bersama Mobilnya, Pelaku Diduga KKB
Fasilitas kesehatan yang dimaksud seperti tempat isolasi, ketersediaan oksigen yang belakangan terjadi kelangkaan hingga stok obat-obatan.
"Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, hak-haknya juga sering terabaikan pemerintah, mulai dari insentif dan lain sebagainya," ujar dia.
Atas dasar itu semua, lanjut Novriansyah, Aliansi Mahasiswa se-Bali yang terdiri dari sejumlah BEM kampus menyampaikan sejumlah tuntutan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.