KAPUAS HULU, KOMPAS.com – Sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda sejak Sabtu (21/8/2021) hingga Senin (23/8/2021).
"Banjir terjadi akibat hujan sejak Sabtu kemarin,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu Gunawan, melalui keterangan tertulisnya, Senin siang.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Banjir di Batu Bara Berpotensi Meluas
Bahkan saat ini, terang Gunawan, genangan air telah merendam sejumlah ruas jalan di Kecamatan Putussibau Utara dan Kecamatan Putussibau Selatan.
“Kami terus mendata dan monitor daerah yang terendam banjir, dan hampir 23 kecamatan wilayah Kapuas Hulu sudah terendam. Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap berhati-hati beraktifitas di kondisi air banjir seperti ini," ujar Gunawan.
Sebelumnya Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan sudah memerintahkan BPBD Kapuas Hulu untuk mendata masyarakat yang terdampak banjir, agar memudahkan Pemerintah untuk menyalurkan bantuan ke korban banjir.
"Saya terus melakukan monitoring kondisi banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu," kata Fransiskus.
Baca juga: 26 Ahli Waris Korban Banjir Kalsel Dapat Santunan Rp 15 Juta
Fransiskus mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu yang terdampak banjir, tetap waspada dan berhati-hati, karena kondisi banjir masih terjadi.
"Diharapkan banjir segera surut, asalkan tidak terlalu curah hujan tinggi," tutur Fransiskus.
Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat menambahkan, seluruh masyarakat yang terdampak banjir harus tetap waspada dan siaga, mengingat debet air masih saja naik biarpun kondisi tidak terlalu tinggi.
"Cek semua barang di rumah, jangan sampai ada yang hilang. Terpenting lagi lihat arus listrik, kalau bisa dimatikan, takut terjadi yang tidak kita inginkan," kata Wahyudi.
Baca juga: Dampak Banjir di Padang, 1.000 Orang Mengungsi dan 600 Rumah Terendam
Selain itu juga di kondisi banjir seperti ini, hati-hati binatang yang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lainnya jangan sampai masuk ke dalam rumah.
"Masalah sembako harus ada di rumah, apabila ada kendala hubungi Pemerintah, kami bersama Bupati bersama relawan siap stanbay monitor kondisi masyarakat yang terdampak banjir," tutup Wahyudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.