Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Kecamatan di Kapuas Hulu Kalbar Sudah 3 Hari Terendam Banjir

Kompas.com - 23/08/2021, 15:50 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KAPUAS HULU, KOMPAS.com – Sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda sejak Sabtu (21/8/2021) hingga Senin (23/8/2021).

"Banjir terjadi akibat hujan sejak Sabtu kemarin,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu Gunawan, melalui keterangan tertulisnya, Senin siang.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Banjir di Batu Bara Berpotensi Meluas

Bahkan saat ini, terang Gunawan, genangan air telah merendam sejumlah ruas jalan di Kecamatan Putussibau Utara dan Kecamatan Putussibau Selatan.

“Kami terus mendata dan monitor daerah yang terendam banjir, dan hampir 23 kecamatan wilayah Kapuas Hulu sudah terendam. Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap berhati-hati beraktifitas di kondisi air banjir seperti ini," ujar Gunawan.

Sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir. Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda sejak Sabtu (21/8/2021) hingga Senin (23/8/2021).istimewa Sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir. Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda sejak Sabtu (21/8/2021) hingga Senin (23/8/2021).

Sebelumnya Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan sudah memerintahkan BPBD Kapuas Hulu untuk mendata masyarakat yang terdampak banjir, agar memudahkan Pemerintah untuk menyalurkan bantuan ke korban banjir.

"Saya terus melakukan monitoring kondisi banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu," kata Fransiskus.

Baca juga: 26 Ahli Waris Korban Banjir Kalsel Dapat Santunan Rp 15 Juta

Fransiskus mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu yang terdampak banjir, tetap waspada dan berhati-hati, karena kondisi banjir masih terjadi.

"Diharapkan banjir segera surut, asalkan tidak terlalu curah hujan tinggi," tutur Fransiskus.

Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat menambahkan, seluruh masyarakat yang terdampak banjir harus tetap waspada dan siaga, mengingat debet air masih saja naik biarpun kondisi tidak terlalu tinggi.

"Cek semua barang di rumah, jangan sampai ada yang hilang. Terpenting lagi lihat arus listrik, kalau bisa dimatikan, takut terjadi yang tidak kita inginkan," kata Wahyudi.

Baca juga: Dampak Banjir di Padang, 1.000 Orang Mengungsi dan 600 Rumah Terendam

Selain itu juga di kondisi banjir seperti ini, hati-hati binatang yang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lainnya jangan sampai masuk ke dalam rumah.

"Masalah sembako harus ada di rumah, apabila ada kendala hubungi Pemerintah, kami bersama Bupati bersama relawan siap stanbay monitor kondisi masyarakat yang terdampak banjir," tutup Wahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com