UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara serentak mulai Senin (23/8/2021).
Pelaksanaan PTM ini karena sejak 16 Agustus 2021, Kabupaten Semarang telah masuk ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Di SMP Negeri 4 Ungaran, PTM dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
Baca juga: Gelar Sekolah Tatap Muka Terbatas, Disdik Kota Pekanbaru Tunggu PPKM Level 4 Berakhir
Siswa diharuskan berbaris dengan jarak satu meter sebelum masuk ke sekolah. Mereka melakukan cuci tangan dan cek suhu tubuh.
"Jika suhu tubuh dalam keadaan baik, maka siswa diperbolehkan masuk ke kelas. Namun, jika dalam kondisi kurang sehat, disarankan langsung ke fasilitas kesehatan," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Ungaran Tri Widodo, Senin.
Tri mengatakan, ada beberapa siswa yang masih mengenakan seragam SD saat masuk sekolah.
"Ini memang kita juga ada kelonggaran, karena kemarin-kemarin itu belum ada kepastian tatap muka jadi memang ada kain seragam yang belum dijahitkan. Waktu uji coba hari Jumat, juga banyak yang mengenakan batik aneka macam," terangnya.
Dia mengaku tidak mempermasalahkan penggunaan seragam yang tidak sesuai ketentuan tersebut.
"Dalam kondisi ini lebih penting pendidikan dan pembentukan karakter siswa setelah sekian lama mereka belajar dari rumah," kata Tri.
Baca juga: Terapkan PPKM Level 3, Sekolah Tatap Muka di Jombang Tunggu Rekomendasi Satgas
Dijelaskan Tri, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka diharuskan membawa surat persetujuan dari orangtua, membawa bekal, serta memakai masker selama di sekolah.
"Sebenarnya juga ada ketentuan siswa wajib diantar, namun karena siswa berasal dari lingkungan sekitar mereka berangkat sendiri," paparnya.
Di SMPN 4 Ungaran, lanjutnya, pembelajaran dilakukan secara bergantian sesuai kelas.
Untuk kelas VII dilaksanakan hari Senin dan Selasa, kelas VIII hari Rabu dan Kamis, serta kelas IX pada Jumat dan Sabtu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan, ada 52 SMP negeri dan 49 SMP swasta serta 455 SD negeri dan 28 SD swasta yang melaksanakan PTM hari ini.
"Memang PTM ini ditunggu-tunggu murid, orangtua, dan guru setelah selama satu tahun lebih belajar di rumah," jelasnya.
Menurut Sukaton, tidak mungkin pembelajaran jarak jauh terus dilaksanakan karena faktor geografis Kabupaten Semarang.
"Masih ada daerah yang susah sinyal, kepemilikan ponsel yang belum merata, serta orangtua yang bekerja sehingga tidak bisa melakukan pengawasan maksimal," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.