Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Garut Optimistis Status PPKM Turun ke Level 2 atau 1, Kini Bersiap Antisipasi "Ledakan" Wisatawan

Kompas.com - 23/08/2021, 12:36 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, mengingatkan para pengelola tempat wisata di Garut, akan adanya ledakan pengunjung di tempat-tempat wisata di Garut pasca pemberlakuan PPKM.

Karenanya, tiap pengelola tempat wisata wajib melaksanakan protokol kesehatan di tempat wisatanya masing-masing.

“Kita diingatkan akan adanya ledakan pengunjung di tempat-tempat wisata setelah dibuka nanti, pengelola harus siapkan prokes yang ketat,” kata Helmi saat ditemui Minggu (22/08/2021) usai mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Desa Wisata Cangkuang.

Baca juga: 48 Kamar Penginapan dan Kantor Polair di Pantai Santolo Garut Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya

Pengelola tempat wisata harus sediakan WC bersih

Salah satu yang menjadi sorotan Helmi pada para pengelola tempat wisata adalah, ketersediaan sarana WC yang baik bagi pengunjung.

“Harus menyediakan WC yang bersih untuk pengunjung, selain menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Menurut Helmi, ledakan pengunjung ke tempat-tempat wisata di Garut jika PPKM turun level, memang bisa terjadi setelah satu bulan lebih aktivitas masyarakat dibatasi.

Baca juga: Curhat Penjual Pernak-pernik Agustusan di Parepare, Datang dari Garut tapi Sepi Pembeli

Tunggu status turun

 

Pihaknya pun, sampai saat ini belum membuka tempat wisata karena menunggu penurunan status PPKM.

“Kalau sudah level dua, atau level satu bisa kita buka, meski Pak Menteri Pariwisata menyarankan di level tiga bisa dibuka terbatas,” katanya.

Helmi sendiri optimis, level PPKM di Garut yang saat ini ditetapkan level 3 bisa turun ke level 2 atau 1. Karena, dari data-data yang ada, menunjukan adanya trend penurunan kasus dan tingkat keterisian rumah sakit.

“Dari data-data yang ada cenderung turun ya, kecuali ada data lain yang tidak kita perhitungkan ternyata dihitung,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com