Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Jombang Perintahkan Kades Telusuri Anak yang Orang Tuanya Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 23/08/2021, 09:44 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com- Bupati Jombang Mundjidah Wahab meminta para kepala desa di wilayahnya menelusuri dan mendata anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga masa depan anak-anak, baik dari sisi kelangsungan hidup sehari-hari, maupun terkait pendidikan dan kesehatan.

Hal itu disampaikan Mundjidah usai mengunjungi BRM (15), AR (12) dan AF (4), tiga bocah yang ibunya meninggal dunia akibat Covid-19, Minggu (15/8/2021) malam lalu.

Baca juga: Cerita Remaja 15 Tahun di Jombang Asuh 2 Adiknya Setelah Sang Ibu Meninggal karena Covid-19

Mundjidah menjelaskan, untuk menjamin kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anak yang tidak memiliki orang tua, pihaknya menyiapkan beasiswa dan santunan yang disalurkan melalui dinas sosial dan dinas lainnya.

"Ada beasiswa, ada juga bantuan lainnya untuk anak-anak. Sekarang ini yang penting bagaimana kepala desa mendata. Nanti biar Asisten 1 yang memerintahkan camat," kata Mundjidah di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno, Minggu (22/8/2021).

Dia meminta agar keberadaan dan kondisi anak-anak yang menjadi yatim piatu karena Covid-19 segera disampaikan kepada Dinas Sosial setempat agar bisa segera ditindaklanjuti.

Selain Dinas Sosial, penanganan terhadap anak yatim piatu juga akan dilakukan dinas lainnya yang berkaitan pada penanganan jaminan kesejahteraan, pendidikan, maupun kesehatan.

"Apalagi anak yang karena orang tuanya meninggal karena Covid-19, ini harus didata lengkap. Harus tahu anak itu yang ngurus (merawat) siapa, kondisinya seperti apa, bagaimana kondisi di rumah," ujar Mundjidah.

Baca juga: Pasien Isoman di Jombang Mulai Dipindahkan ke Rumah Isolasi Terpusat

Dia menambahkan, selain mengupayakan bantuan sosial dan beasiswa, pihaknya juga mengupayakan agar anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 bisa menempuh pendidikan di pesantren.

"Insyaallah semua pondok pesantren di sini sudah siap untuk ditempati. Tidak hanya pondok saya saja, semua (pesantren) siap," kata Mundjidah.

Sejauh ini, belum diketahui pasti berapa jumlah anak di Kabupaten Jombang kehilangan orang tua karena Covid-19.

Dari jumlah kumulatif kasus Covid-19 sebanyak 11.483 kasus hingga Minggu (22/8/2021), rasio kematian mencapai 12,7 persen.

Merujuk data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 pada awal Januari 2021 sebanyak 248 kasus.

Adapun pada Minggu (22/8/2021), tercatat sebanyak 1.457 orang yang meninggal dunia karena Covid-19.

Baca juga: Ditinggal Ibu karena Covid-19, Remaja 15 Tahun dan Adiknya Ditawari Mondok di Pesantren

Sebagaimana diberitakan, cerita pilu dialami tiga anak asal Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Beberapa tahun lalu, mereka kehilangan sang ayah karena kedua orangtuanya bercerai.

Kemudian pada Minggu (15/8/2021), ibunya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga, meninggal dunia karena Covid-19.

Sepeninggal ibunda tercinta, BRM (15), harus berjuang untuk mendampingi dan merawat 2 adiknya di rumah isolasi terpusat (Isoter) SMPN 1 Mojowarno.

Adapun Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno, merupakan salah satu rumah isolasi terpusat yang disediakan sebagai tempat isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-IndonesiaĀ 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-IndonesiaĀ 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan ā€œSi Sedapā€, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan ā€œSi Sedapā€, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com