Menurut pengakuannya, hampir setiap hari mendapatkan arisan online dengan bukti tangkapan layar hasil tranfer yang dilakukan oleh Lala.
Namun, sebelum Yeni mencairkan uang tersebut dalam bentuk tunai, Lala kembali memberikan penawaran agar ikut investasi dalam arisan online tersebut.
"Sudah pernah cair dan dibelikan lagi, cairnya terus tapi tidak pernah dalam bentuk uang cash," katanya.
"Dapat itu tiap hari, cuman saya kumpulkan tak belikan lagi arisan. Jadi saya itu enggak pernah merasakan hasil arisan," imbuhnya dengan nada kesal.
Baca juga: Kisah Korban Penipuan Bandar Arisan di Salatiga, Ikut karena Tergiur Barang Mewah
Padahal selama ikut arisan, Yeni rela menggadaikan barang-barang berharga, seperti BPKB motor dan mobil.
"Saya gadaikan beberapa barang seperti BPKB motor, BPKB mobil buat modal arisan, suami saya gajian ya buat modal semua," ujarnya.
Yeni mengatakan hampir delapan bulan ikut arisan, tidak ada kecurian sama sekali.
Namun, sejak pertengahan Agustus ini, Lala mulai sulit dihubungi.
"Sebelumnya lancar terus, tapi langsung dibelikan lagi, lha terus harusnya mulai panen bulan ini, tapi Lala malah menghilang," katanya.
Dengan ketidakpastian keberadaan Lala, Yeni merasa kalang kabut.
Ia kebingungan bagaimana caranya mengembalikan uang milik member-member-nya yang telah disetorkan kepada Lala, yang mana seharusnya bulan ini mereka mendapatkan hasil arisan tersebut.
"Bingung saya mas, mau pulang ke rumah juga takut nanti digeruduk member. Tapi ya mau gimana lagi, aku jelasin semuanya. Kalau mereka mau uang, ya nanti saya jual-jualinlah barang-barang saya. Berapapun harganya, dan bagaimana perasaan mereka nantinya, ya memang kondisinya seperti itu," ucap Yeni kebingungan.
Baca juga: Kisah Korban Penipuan Bandar Arisan di Salatiga, Ikut karena Tergiur Barang Mewah
Di sisi lain, Yeni juga berharap semoga keberadaan Lala dapat ditemukan.
"Ya mudah-mudahan Lala pulang, uangnya masih ada, soalnya saya dikejar-kejar sama member terus," ujarnya.