Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Sukarni Blitar dan Kisah Remaja Badung Pengganggu Anak Pejabat Pabrik Gula

Kompas.com - 23/08/2021, 05:45 WIB
Asip Agus Hasani,
Khairina

Tim Redaksi

"Anak-anak Belanda itu katanya kalau sore suka bermain sepatu roda. Pak De biasanya sembunyi di semak-semak di pinggir jalan kemudian saat mereka mendekat, Pak De melompat ke jalan dan mendorong mereka atau membuat mereka kaget dan terjatuh," tuturnya.

Baca juga: Arisan Online Bodong Marak di Jateng, Ada di 4 Daerah, Polisi Buru Pelaku

Meski sendirian, Sukarni tidak takut menyerang anak-anak orang Eropa yang berkelompok itu. Apalagi, dengan sepatu roda di kaki mereka tidak akan bisa leluasa mengejar Sukarni yang segera masuk ke semak-semak dan ladang yang lebih dalam.

Menurut Kiswoto yang ibunya ada adik dari Sukarni itu, pamannya sering "menyerang" anak-anak Eropa itu di jalan di depan lokasi yang kini menjadi Taman Sukarni.

"Loji-loji Belanda pegawai pabrik gula itu memang hanya sekitar 500 meter dari Taman itu. Yang sekarang menjadi kantor Polsek, kantor Kecamatan dan kantor Kelurahan itu dulunya adalah loji-loji Belanda," ujar Kiswoto.

Demikianlah Soekarni muda yang dibenarkan Kiswoto bahwa pamannya itu tidak segan juga menantang anak-anak orang Eropa untuk berkelahi.

Namun Kiswoto mengaku tidak tahu persis apakah sikapnya kepada anak-anak orang Eropa yang ada di sekitarnya itu didorong oleh benih nilai nasionalisme atau sekedar kecemburuan kelas pada warga Eropa.

Menurut Kiswoto, akibat kelakuannya itu Soekarni sering dicari polisi.

"Dan Pak De selalu dapat meloloskan diri. Katanya, dia akan bersembunyi selama beberapa hari dan tidak pulang agar terhindar dari penangkapan polisi," ujarnya.

Orangtua asuh

Menurut Kiswoto, pamannya bisa mengenyam pendidikan mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi bukan sepenuhnya atas pembiayaan orangtuanya.

Meskipun ayah Soekarni, Kartodiwirjo yang juga kakek dari Kiswoto itu, adalah satu-satunya jagal sapi di Kecamatan Garum, namun penghasilannya tidak akan cukup untuk menyekolahkan Soekarni.

Apalagi, Soekarni memiliki banyak saudara kandung.

Kata Kiswoto, saat bersekolah di tingkat sekolah dasar Soekarni memiliki orang tua asuh yang membiayai dan membimbingnya hingga lulus.

"Jadi Pak De dulu adalah anak asuh juru tulis kecamatan. Kalau sekarang mungkin sekretaris kecamatan," jelasnya.

Baca juga: Umur Bayi Berkepala 2 di Tegal Tak Sampai 2 Hari

Nasib baik pamannya itu, ujar Kiswoto, masih berpihak kepadanya ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com