Vaksinasi Covid-19 di Polres Bojonegoro Timbulkan Kerumunan dan Abaikan Prokes

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Ribuan warga mendatangi kantor Polres Bojonegoro, Jawa Timur, untuk mendapatkan vaksinasi Covid -19, Minggu (22/8/2021).

Tingginya minat warga yang mengikuti vaksin di Polres Bojonegoro membuat para warga rela mengantre agar mendapatkan suntikan vaksin.

Bahkan, sebagian warga yang mengantre vaksin Covid-19 tersebut sudah tidak lagi memperhatikan protokol kesehatan (prokes).

Terlihat ratusan warga yang sedang antre berkerumun tanpa menjaga jarak di depan pintu masuk gedung Sanika Satyawada Polres Bojonegoro.

Baca juga: Jadi Prioritas, ODGJ di Tegal Disuntik Vaksin Covid-19 Sinopharm

Mereka juga tak mengindahkan imbauan dari pihak kepolisian dan terus berebut masuk ke tempat berlangsungnya vaksinasi.

Salah seorang warga yang ikut berdesakan, Erna mengaku, khawatir tidak mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Apalagi, dirinya tiba di lokasi vaksinasi saat jam istirahat kerja.

"Khawatir enggak dapat vaksin pak, soalnya terkadang ketersediaan vaksin terbatas," kata Erna kepada Kompas.com, Minggu.

Berbeda dengan Erna, pelajar asal Kecamatan Kalitidu Navisa memilih menunggu antrean vaksin sambil berteduh di kebun hidroponik di sekitar gedung Sanika Satyawada.

"Enak jauh begini pak, daripada berkerumun juga bahaya. Toh, sudah mendaftar online dan mengisi blanko juga," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kami Diberi Target, tapi Suplai Vaksin Masih Diketeng

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menyampaikan, vaksinasi kali ini diperuntukkan kepada masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya baik tahap pertama maupun tahap kedua.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kali ini, Polres Bojonegoro melibatkan 19 relawan dan 14 tim tenaga kesehatan gabungan dari Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Dinkes Propinsi Jawa Timur Polres dan Kodim Bojonegoro.

Total ada 5.000 vial vaksin Sinopharm dan Sinovac.

"Dalam pendaftaran online ini kami mengecek ulang pendaftar ini sama tidak dengan KTP dan barcode-nya," kata Irjen Pol Nico Afinta.