KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Kendal memanggil 50 warga Kebonagung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, untuk menjalani tes swab PCR dan urine.
Kasat Narkoba Polres Kendal AKP Agus Riyanto menjelaskan puluhan orang yang menjalani tes swab dan urine ini didominasi kaum remaja.
Mereka diduga mengikuti acara pentas musik yang digelar di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (17/8/2021) malam.
"Tes urine ini untuk mengetahui apakah ada indikasi penyalahgunaan narkotika setelah warga ada upaya melawan petugas," ujarnya dikutip dari Tribunjateng.com, Minggu (22/8/2021).
Baca juga: Sempat Ngamuk Saat Pentas Musik di Desanya Didatangi Polisi, Kades Ini Minta Maaf
Dikatakan Agus, hasil tes PCR dan pemeriksaan urine digunakan untuk melengkapi penyelidikan yang dilakukan Polres Kendal.
Sementara itu, Kepala Desa Kebonagung, Widodo mengatakan, sebelumnya dia dan dua warganya berinisiatif melakukan tes swab antigen mandiri setelah meminta maaf ke jajaran Polsek Pegandon.
Setelah itu 10 pemuda Kebonagung dipanggil di Polsek Pegandon mengikuti tes swab antigen.
"Awalnya 3 orang sudah tes swab mandiri, kemudian 10 orang tes di Polsek, hasilnya semua negatif Covid-19. Hari ini 50 orang kembali melakukan tes swab PCR," ujarnya.
Widodo memastikan, warganya yang terlibat dalam pentas hiburan itu akan kooperatif mengikuti sejumlah pemeriksaan yang dilakukan Polres Kendal.
Masyarakat siap menjalani tes swab PCR guna mengetahui apakah terpapar Covid-19.
Baca juga: Didatangi Polisi karena Gelar Pentas Musik, Kades Ini Malah Mengamuk
Diberitakan sebelumnya, video perseteruan antara polisi dengan seseorang saat ada pembubaran pentas musik beredar luas di media sosial.
Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Kebonagung, Kecamatran Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Selasa (17/8/2021) malam.
Polisi yang terlibat perseteruan adalah Kepala Kepolisian Sektor Pegandon AKP Zaenal Arifin.