Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukses Petani Muda Kembangkan Porang, Butuh Jaminan Kestabilan Harga (Bagian 2)

Kompas.com - 22/08/2021, 14:50 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Tiga tahun terakhir harga porang terus melejit hingga tembus Rp 14.000 per kilogram untuk umbi basah.

Kondisi itu tentu menjadikan budidaya porang menjadi komoditas pertanian yang menjanjikan bagi petani di Indonesia ke depannya.

Namun, di tengah melejitnya popularitas porang di bumi nusantara, dampak pandemi rupanya berpengaruh pada harga si umbi cokelat.

Harga umbi porang basah di masa panen tahun ini turun merosot tajam hingga Rp 7.000 per kilogram.

Baca juga: Cerita Sukes Petani Muda Bertanam Porang, Panen Omzet Ratusan Juta dan Tips untuk Pemula (Bagian 1)

Tentunya dibandingkan tahun lalu, harga jual turun hingga 50 persen.

Petani pun mulai gelisah. Apalagi umbi porang basah lama kelamaan akan membusuk bila disimpan lebih dari enam bulan.

Lesunya harga umbi porang disebut-sebut karena keran ekspor ke negeri Tiongkok ditutup sejak pandemi Covid-19 mengglobal.

Hal itu menjadikan stok umbi porang yang berada di Tanah Air melimpah.

“Harga saat ini jauh turun dibandingkan dengan tahun lalu. Informasi karena lagi lesunya pasar global akibat Covid-19,” ujar Yoyok Triono, petani porang asal Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun kepada Kompas.com, Sabtu (21/8/2021).

Ekspor ke China ditutup

Tak hanya itu, dampak pandemi global juga menjadikan China sebagai negara tujuan ekspor porang terbesar dari Indonesia sementara menutup diri.

Belum diketahui pasti, alasan Negeri Tirai Bambu itu menutup sementara ekspor porang dari Indonesia.

Kendati harga jatuh hingga 50 persen, Yoyok menyatakan petani porang belum merugi. Apalagi, sistem tanam porang modal tidak sebesar komoditas lain.

“Sebenarnya diangka 6.000 petani masih untung. Karena per hektare untuk biaya perawatan dan sebagainya itu cuma maksimal Rp 10 sampai Rp 11 juta saja,” ujar Yoyok.

Lantaran harga umbi turun, banyak petani memilih porang untuk dirajang untuk dijadikan chip.

Petani merajang umbi porang secara manual lalu dijemur tiga hingga empat hari sampai mengering.

Harga chip kering pun berbeda jauh dengan umbi basah. Satu kilogram chip kering porang standar ekspor dijual Rp 60.000 per kilogramnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com