Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Sakit demi Konten TikTok, Pendaki Ini Disanksi Dilarang Naik Sindoro Selama 5 Tahun

Kompas.com - 22/08/2021, 08:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Pendaki bernama Iqbal Fauzi Pratama masuk daftar hitam (blacklist) Pengelola Jalur Pendakian Gunung Sindoro via Banaran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 

Remaja asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, itu dilarang mendaki Gunung Sindoro selama 5 tahun ke depan karena telah melanggar beberapa aturan pendakian.

Salah satunya, dia telah membohongi rangers (petugas penjaga gunung) dengan berpura-pura sakit saat mendaki. Aksinya itu semata-mata untuk konten media sosial TikTok. 

Ketua Basecamp Ndoro Arum Jalur Pendakian Gunung Sindoro, Dwi Andika menuturkan, sanksi tersebut dijatuhkan kepada remaja itu yakni tidak boleh mendaki Gunung Sindoro dari semua jalur pendakian yang ada. 

Baca juga: Kisah Sukani Penjual Sayur Keliling yang Terjebak di Dalam Sirkuit MotoGP Mandalika

Andika menceritakan, awalnya survivor (Iqbal) meminta pertolongan kepada rangers yang sedang berpatroli di jalur pendakian, Selasa (17/8/2021).

Saat itu juga petugas menolongnya karena saat itu Iqbal terlihat kesakitan pada kakinya.

Dia pun dibantu oleh pihak basecamp sampai atas Pos 1.

Setibanya di atas Pos 1, ranger memutuskan untuk memandu Iqbal agar cepat sampai basecamp.

Kemudian, dia diantar oleh ojek dari Pos 1 menuju Basecamp Ndoro Arum. 

“Sampai di basecamp, dia (survivor) ternyata bisa jalan normal seolah-olah tidak ada gejala keseleo. Sedangkan personel di basecamp bersiap melakukan pertolongan lanjutan,”  jelas Andika, dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/8/2021) malam.

Kejanggalan kembali terlihat ketika Iqbal berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor, lalu mengendarainya seperti biasa.

Bahkan, Iqbal begitu saja mengendarai motornya di tengah pemukiman warga. 

"Dia kembali ke basecamp untuk mengambil helm, dengan berkendara tidak sopan dan mengganggu masyarakat sekitar,” ujar Andika. 

Andika memaparkan, sanksi terhadap Iqbal didasari atas beberapa pelanggaran yang sudah dilakukannya, antara lain berpura-pura sakit demi konten TikTok, berperilaku tidak sopan terhadap pengelola, sesama pendaki, dan warga.

"Yang bersangkutan telah mengabaikan petugas basecamp," imbuh dia. 

Minta maaf

Andika, pada Sabtu (21/8/2021) sore, Iqbal telah mendatangi basecamp Ndoro Arum untuk menyampaikan permintaan maaf.

Dia pun mengakui kesalahannya saat mendaki Gunung Sindoro tepat pada hari Kemerdekaan RI lalu. 

"Yang bersangkutan datang ke basecamp meminta maaf dan klarifikasi kejadian tersebut. Dia mengakui kesalahannya karena naik gunung hanya demi konten," terang Andika.

Baca juga: Tersangkut Benang Layang-layang Putus, Susanto Jatuh dan Tewas

Pihaknya berterima kasih atas itikad baik Iqbal dan warga Kebumen yang datang ke basecamp untuk minta maaf.

Pihaknya pun sudah memaafkan dan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan.

"Semoga menjadi pelajaran dan pengalaman kita semua. Meskipun sudah minta maaf, namun sanksi blacklist tidak bisa dicabut, dan berlaku per 18 Agustus 2021," kata Andika. 

Sementara itu, Iqbal mengakui kesalahannya yang telah membohongi petugas karena berpura-pura sakit saat mendaki gunung pada Selasa (17/8/2021).

Semua perbuatannya tersebut demi untuk konten media sosial TikTok.

"Saya memohon maaf atas tindakan saya kepada pihak basecamp Ndoro Arum, Masyarakat Desa Banaran dan seluruh pendaki Indonesia, yang terjadi pada 17 Agustus 2021," kata Iqbal, di Basecamp Ndoro Arum, Desa Banaran, Kabupaten Wonosobo, Sabtu (21/8/2021) sore.

Ia mengakui bahwa tindakan yang telah dilakukan itu adalah tindakan yang salah dan tidak pantas ditiru.

"Saya mengajak semua rekan-rekan pendaki untuk tidak mencontoh perbuatan saya," ucap dia.

Warga Desa Sempor, Kabupaten Kebumen, itu legowo menerima sanksi dilarang mendaki Gunung Sindoro selama 5 tahun ke depan lewat jalur pendakian manapun.

"Untuk sanksi yang sudah diberikan kepada saya, saya terima dengan legowo," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com