Usai Presiden Jokowi mengenakan pakaian khas Baduy saat Sidang Tahunan MPR, Menparekraf Sandiaga Uno menuturkan bahwa pakaian tersebut laris pasaran.
"Baju yang saya pakai ini sangat viral di seluruh platform e-commerce, karena bapak presiden memutuskan memakai pakaian khas Lebak, yaitu pakaian Baduy. Kemarin saya dapat laporan stok tasnya habis di seluruh platform e-commerce, habis semua," ucapnya, Jumat (20/8/2021).
Salah satu warga Baduy Luar, Mulyono, yang berjualan kerajinan khas Baduy di marketplace, mengaku bahwa pesanannya kembali ramai.
"Sejak pandemi, baju adat Baduy hanya terjual satu saja dalam tiga bulan. Tapi sejak dipakai Pak Presiden, hingga hari ini saya sudah mengirim empat pesanan ke luar kota," ungkapnya, Jumat.
Selain pakaian, ikat kepala atau lomar hingga tas koja juga ramai dipesan.
Baca selengkapnya: Jokowi Effect, Pakaian Suku Baduy Laris Manis di Pasaran, Pejabat sampai Tak Kebagian
Sebanyak 164 warga Timor Leste yang merupakan anggota perguruan silat dideportasi oleh pihak Imigrasi Atambua karena memasuki wilayah Indonesia secara ilegal.
Warga Timor Leste yang dideportasi terdiri dari 159 laki-laki dan lima orang perempuan.
Sebelum dideportasi, mereka ditampung dan didata di Kantor Kodim Belu, lalu dikawal menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.
"Kali ini merupakan pemulangan gelombang ketiga. Mereka ini anggota perguruan silat yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal," terang KA Halim selaku Kepala Kantor Imigrasi Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (21/8/2021).
Di PLBN Motaain, Imigrasi Indonesia menyerahterimakan para warga kepada pihak Imigrasi Timor Leste dan disaksikan TNI, Polisi, BNPP, Bea-cukai, serta perwakilan dari Pemerintah Daerah Belu dan perwakilan Timor Leste lainnya.
Para warga Timor Leste tersebut memasuki wilayah Indonesia untuk mengikuti acara perguruan silat di Atambua.
Baca selengkapnya: Masuk Wilayah Indonesia secara Ilegal, 164 Anggota Perguruan Silat Timor Leste Dideportasi