KOMPAS.com - Sejak lima hari terakhir, para pedagang Hi-Tech Mall di Tambaksari nekat membuat lapak di luar gedung.
Mereka melakukan hal tersebut karena pengunjung tak boleh masuk ke gedung mal. Berdasarkan data, tercatat ada 300 toko dengan 250 pedagang di mal tersebut.
Mal yang menjual barang-barang elektronik itu tak masuk dalam daftar lokasi pembelanjaan yang dizinkan beroperasi saat PPKM Level 4 diperpanjang.
Mereka meletakkan barang dagangan mereka di meja, di dalam mobil, dan ada meletakkan barang jualan mereka di tanah.
Fitri (35), salah satu penjual yang memilih menjajakan daganganya di luar gedung.
Penjual laptop dan printer itu mengaku lebih nyaman berjualan dan transaksi di dalam gedung mal.
Namun karena pengunjung tak boleh masuk, ia memilih membawa sebagian barangnya keluar gedung menggunakan alat dorong.
“Aslinya enak di dalam di sini lebih capek, karena harus mondar-mandir tapi demi dapat pembeli dan barang dagangan kami laku terjual,” ucap perempuan itu kepada Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Terima Bantuan Oksigen dari PT Freeport, Bupati Asmat: Selama Ini Kami Pesan di Surabaya
Ia mengatakan kebijakan Pemkot Surabaya tidak adil karena ada mal yang dibuka dengan syarat barcode vaksinasinasi.
Padahal menurutnya barcode tersebut masih ada kelemahan.
“Justru yang pakai barcode bisa disalahgunakan. Contohnya bisa aja saya belum vaksin tapi pakai akun adek saya atau kakak saya kan lolos,” tutur Fitri
Baca juga: KSAL Resmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Surabaya, Mampu Tampung 800 Pasien
Ia mengaku rela berjualan di luar agar ada pemasukan karena pernah selama 2 bulan tak mendapatkan pemasukan karena kebijakan PPKM.
“Dua bulan enggak jualan karena PPKM, sekarang ada kelonggaran malah pengunjungnya enggak boleh masuk,” kata dia.
Bisma bercerita ia sulit menjual barang dagangannya secara online karena harganya lebih dari empat jutaan.
Baca juga: Kronologi Pria di Surabaya Tewas Ditikam di Jalan Raya, Sempat Diadang Pengendara Motor
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.