Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Reti Iyang, Kuburan Batu Megalitikum dengan Relief Ikan di Sumba Timur dan Kisah Umbu Mehanguru Mehataku

Kompas.com - 21/08/2021, 06:30 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, biasanya ikan tidak bisa kembali ke laut lepas apabila sudah masuk ke dalam area yang telah dibatasi dengan tali yang diikat dengan daun kelapa.

"Jika keluar dari area tersebut, dengan sendirinya ikan itu akan mati," tutur Yudi.

Konon, alat dan tata cara menentukan waktu penangkapan ikan merupakan pemberian Umbu Mehanguru Mehataku kepada Umbu Lapuruh.

Saat itu, hubungan keduanya terjalin karena garis perkawinan.

Umbu Lapuruh mempersunting saudari dari Umbu Mehanguru Mehataku untuk dijadikan istrinya.

"Saat Umbu Lapuruh memperisteri saudari dari Umbu Mehanguru Mehataku, dia mendapat katidi yiwit (barang pemberian). Barang itu berupa 'raungu dangu liku nduma patangara wangu wulang pangadu wangu mehi', yaitu tali dan daun serta bagaimana cara menentukan waktu yang tepat untuk mencari hasil laut agar mendapatkan hasil yang maksimal," ungkap Yudi.

Baca juga: Dengan Mata Kepala, Aku Melihat Pesawat Catalina RI 005 Jatuh Menabrak Kapal Tongkang di Sungai Batanghari

Cerita rakyat

Yudi menjelaskan, Umbu Mehanguru Mehataku adalah bagian dari cerita rakyat bersama Umbu Pahar dan Rambu Niwa.

Rambu Niwa merupakan istri dari Umbu Pahar.

Dalam cerita rakyat tersebut dikisahkan bahwa suatu ketika terjadilah perdebatan antara Umbu Mehanguru Mehataku dengan Umbu Pahar.

Mereka berdebat tentang orang yang berhak memiliki Tana Humba, Matawai Amahu Pada Njara Hamu (Matawai Amahu Pada Njara Hamu berarti mata air yang melimpah dan padang yang luas).

Perdebatan itu berakhir dengan sebuah kesepakatan di antara keduanya.

Baca juga: Kisah Gerilyawan Wanita, Sri Ngestoe Padinah, Dipukul Tentara Belanda gara-gara Kelapa

Mereka secara bergilir berteriak dengan melontarkan pertanyaan "Siapa pemilik Tana Humba, Matawai Amahu Pada Njara Hamu?" masing-masing sebanyak tiga kali di puncak bukit.

Apabila terdengar jawaban setelah berteriak, berarti orang yang memberikan pertanyaan pada saat itu menjadi pemenang atau berhak memiliki Tanah Humba, Matawai Amahu Pada Njara Hamu.

Sementara yang kalah akan pindah atau harus beranjak ke wilayah bagian barat.

Saat itu, Umbu Pahar yang sakti menjadi penanya pertama. Dia berteriak sambil melontarkan pertanyaan sebanyak tiga kali.

Namun, pertanyaan tersebut tidak mendapatkan jawaban dari bawah kaki bukit.

Setelah itu, giliran Umbu Mehanguru Mehataku yang berteriak sembari melontarkan pertanyaan sebanyak tiga kali.

Kemudian terdengar jawaban dari kaki bukit setelah pertanyaan yang ke-3 dilontarkan oleh Umbu Mehanguru Mehataku.

Kalimat jawaban tersebut berbunyi "Nyumu dummu Umbu" yang berarti kau sudah Umbu.

Akhirnya, Umbu Mehanguru Mehataku keluar sebagai pemenang. Sementara itu, Umbu Pahar dan Rambu Niwa sangat kecewa.

Pasangan suami dan istri tersebut berpindah ke wilayah barat yang meliputi Anakalang di Kabupaten Sumba Tengah. Kemudian Loli, Wanokaka, dan Lamboya di Kabupaten Sumba Barat.

Namun, nama Umbu Pahar dan Rambu Niwa diabadikan sebagai wilayah di bagian selatan Kabupaten Sumba Timur, yaitu Pinupahar dan Mahaniwa.

Baca juga: Mengintip Ponten, Toilet Umum Pertama di Solo pada Masa Kolonial

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com