MAGELANG, KOMPAS.com - Namanya Aqilla Khansa Satriani (14). Gadis remaja asal lereng Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu ingin mematahkan stigma negatif tentang pemusik disk jockey (DJ) yang selalu identik dengan "dunia malam" dan pergaulan bebas.
Qilla—panggilan akrabnya—membuktikan bahwa seorang DJ bisa berprestasi, membanggakan keluarga bahkan daerah, hingga ke kancah nasional.
Sebagai informasi, Qilla baru saja memenangi kompetisi musik pada Pekan Pemuda Nasional tahun 2020 kategori kreativitas pemuda kategori DJ, yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Baca juga: Viral, Video Acara Perpisahan SMA di Lombok Diduga Langgar Prokes, Siswa Berjoget Dihibur DJ
Video Qilla yang sedang memainkan musik juga sedang menjadi pembicaraan warganet di media sosial beberapa waktu terakhir.
Pada video itu, Qilla mengemas lagu-lagu nasional dan daerah dengan musik beat tempo cepat.
Menariknya lagi, Qilla tampil di tengah jalan setapak pedesaan dan mengenakan baju adat Kalimantan tanah kelahirannya.
"Selama ini memang DJ itu terkesan enggak baik, sempat sih (dicibir), paling teman-teman, 'Qilla kamu DJ, berarti kamu suka gitu-gitu ya'. Ya saya jawab, 'Ya, enggak semua kayak gitu'," ujar Qilla, ditemui di rumahnya di Dusun Clowok, Desa Jambewangi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021).
"Tapi namanya teman-teman, kan ada tetap ngeyel. Paling Qilla kalau dah kesel, bilang aja, 'Sok tahu'," lanjutnya.
Anak sulung dari pasangan Agus Wahyu (38) dan Ning Winarti (36) itu mengatakan, menjadi DJ tidak selalu harus tampil di kelab-kelab malam dan berpakaian terbuka.
Ada banyak ajang kompetisi tingkat daerah, nasional, bahkan dunia, yang bisa menjadi wadah anak muda unjuk kemampuan.
Qilla pun fokus untuk berlatih dan mengikuti kompetisi-kompetisi itu.
Meskipun diakui, ada banyak tawaran untuk tampil di tempat hiburan malam setelah ia memenangi sejumlah kompetisi itu.