Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Effect", Pakaian Suku Baduy Laris Manis di Pasaran, Pejabat sampai Tak Kebagian

Kompas.com - 21/08/2021, 06:05 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko  Widodo (Jokowi) menggunakan pakaian dari suku Baduy saat menghadiri sidang tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2021.

Jokowi mengenakan satu set pakaian suku asal Banten tersebut, mulai dari dari lomar atau ikat kepala, baju tradisional warna hitam, dan tas koja.

Baca juga: Sandiaga Uno: Usai Dipakai Jokowi, Pakaian Suku Baduy Ludes Terjual di Seluruh Marketplace

Hal itu membuat hampir seluruh media mainstream membahas tentang suku Baduy dan kebudayaannya. 

Baca juga: Pakai Baju Baduy Seperti Jokowi, Sandiaga Uno: Sangat Nyaman, Bisa Ditawarkan ke Wisatawan

Netizen juga beraksi di media sosial melihat pakaian Baduy masuk gedung parlemen, bahkan dikenakan oleh orang nomor satu di Indonesia.

Baca juga: Makna Ikat Kepala, Tas, dan Baju Adat Baduy yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR

Ternyata, efek Jokowi menggunakan pakaian Baduy tak berhenti sampai di situ.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, setelah dipakai Jokowi, pakaian adat Baduy laris manis di pasaran.

Bahkan, untuk tas Baduy, sudah habis dan sulit ditemukan.

Kata Sandi, ada pejabat yang sudah mencari tas Baduy, tapi tidak kebagian.

"Baju yang saya pakai ini sangat viral di seluruh platform e-commerce, karena bapak presiden memutuskan memakai pakaian khas Lebak, yaitu pakaian Baduy. Kemarin saya dapat laporan stok tasnya habis di seluruh platform e-commerce, habis semua," kata Sandiaga, saat melakukan kunjungan kerja ke Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (20/8/2021).

"Setidaknya ada dua eselon satu yang akan pakai baju hitam-hitam Baduy, tapi tidak dapat tasnya, dicek di seluruh e-commerce sudah habis," kata Sandiaga.

Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (20/8/2021)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (20/8/2021)

Sandiaga yang juga mengenakan pakaian Baduy lengkap seperti Jokowi mengatakan, efek Jokowi menggunakan pakaian suku asal Banten itu sangat berdampak terhadap UMKM.

Salah satunya dirasakan warga Baduy luar bernama Mulyono.

Mulyono menceritakan, sejak pandemi, usaha jualan kerajinan khas Baduy miliknya di marketplace sempat terhenti karena sepi pembeli. Namun, kini pesanan kembali ramai.

Salah satunya setelah dipakai oleh Jokowi.

"Sejak pandemi, baju adat Baduy hanya terjual satu saja dalam tiga bulan. Tapi sejak dipakai Pak Presiden, hingga hari ini saya sudah mengirim empat pesanan ke luar kota," kata Mulyono saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com