Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perselisihan Bahar bin Smith Vs Ryan Jombang, Diawali Utang dan Berakhir Saling Memaafkan

Kompas.com - 21/08/2021, 06:02 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Terpidana kasus penganiayaan Bahar bin Smith dan terpidana kasus pembunuhan Ryan Jombang dikabarkan berselisih di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Dari informasi yang beredar, keduanya ribut karena masalah utang.

Baca juga: Duduk Perkara Perselisihan Bahar bin Smith Vs Ryan Jombang, Berawal dari Pinjaman Uang Harian hingga Berdamai.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi kejadian itu kepada pengacara Ryan Jombang dan Bahar.

Baca juga: Pengacara Sebut Ryan Jombang Tak Melawan Saat Dipukul Bahar bin Smith

Bahar utang Rp 10 juta

Kuasa Hukum Ryan, Kasman Sangaji mengatakan, masalah timbul berawal dari utang Bahar terhadap Ryan sebesar Rp 10 juta.

Baca juga: Rekam Jejak Kasus Bahar bin Smith yang Ribut dengan Ryan Jombang di Dalam Lapas

Uang itu merupakan simpanan Ryan selama di lapas.

Dari penjelasan Ryan, kata Kasman, Bahar meminjam uang secara bertahap hingga berjumlah lebih kurang Rp 10 juta. Namun, saat ditagih, Bahar kerap menghindar dan hanya sedikit yang dibayar.

Kemudian pada Minggu (15/8/2021), tiba-tiba Bahar memukul Ryan tanpa alasan yang jelas. Namun, Ryan memilih tidak melawan lantaran tidak mau ribut dengan sesama napi atau pendukung Bahar.

Dia juga tidak mau melanggar aturan yang ada di dalam lapas.

Akibat kejadian itu, Ryan harus mendapat perawatan intensif di klinik Lapas Gunung Sindur karena luka di bagian wajah.

"(kata-kata menyinggung?) enggak ada, tiba-tiba saja gitu, jadi Ryan lagi jalan terus dipanggil sama Bahar dan langsung dihajar. Kondisi di sana itu mereka beda blok, tapi dekat bloknya, karena di sanakan satu komunitas, kalau enggak salah Ryan di blok bawah," ungkap Kasman, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

Pihak Bahar membantah 

Pengacara Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan, perselisihan sebenarnya karena kesalahpahaman kecil antara kedua belah pihak.

Ichwan menilai bahwa semua bisa terjadi terhadap siapa pun di dalam lapas.

Terkait utang Bahar yang mencapai Rp 10 juta, Ichwan membantahnya. Dia menyebut utang Bahar tak sampai nominal tersebut.

"Namanya tahanan kan mereka mungkin punya kegiatan lain, aktivitas untuk makan, bisa beli apa. Dan uangnya itu enggak Rp 10 juta seperti informasi yang beredar, tapi jumlahnya kecil, hanya Rp 300.000 sampai Rp 500.000 saja. Pokoknya gambarannya masalah ini sudah selesai secara baik-baik, itu aja yang perlu dicatat," ujar dia kepada Kompas.com.

Ichwan menyebut kedua pihak telah saling memaafkan setelah difasilitasi oleh Kalapas.

Dia meminta agar masalah ini tak lagi diperpanjang.

"Ya, kita maklumi masing-masing lah kekurangan dan kelebihannya. Sudah diselesaikan secara musyawarah, makanya jangan sampai kejadian lagi karena ini urusan internal lapas, ada yang ngebina mereka. Harusnya urusan Pak Mujiarto selaku Kalapas," ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan Kalapas Gunung Sindur Mujiarto. Dia menyebut Bahar dan Ryan sudah berdamai.

"Yang jelas perselisihan sudah selesai dan mereka pun kembali mengikuti aturan-aturan dan program pembinaan yang diberikan pihak lapas,” kata Mujiarto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/8/2021). (Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com