Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Pembunuh Ibu dan Anak di Subang dari Jejak yang Tertinggal

Kompas.com - 21/08/2021, 06:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) tewas di dalam bagasi mobil Alphard yang diparkir di garasi rumah mereka yang berada di Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).  

Yosef, suami Tuti, mengatakan, pada Rabu pagi dia pulang ke rumah setelah Selasa malam pergi ke rumah istri muda.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jenazah Tuti Dibersihkan Sebelum Dimasukkan ke Bagasi Mobil

Saat tiba, Yosef mendapati rumahnya berantakan. Dia juga tak menemukan istri dan anaknya.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Temukan Jejak Alas Kaki Diduga Milik Pelaku

Merasa ada kejanggalan, Yosef melapor ke Polsek Jalan Cagak. Bersama anggota polisi, Yosef kemudian menemukan istri dan anaknya sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil mereka.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Sebut Korban Diduga Dipukul dengan Kayu Cucian

Yosef melihat keduanya mengeluarkan banyak darah dengan kondisi bertumpuk.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amalia Mustika Ratu Diduga Melawan Pelaku, Tuti Dibunuh Saat Tidur

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi, dan mengotopsi kedua jenazah.

 

Hasil otopsi menunjukkan bahwa Tuti dan Amalia tewas dengan luka berat di kepala diduga akibat serangan benda tumpul. Adapun Tuti juga mengalami robek di bibir.

Polisi menemukan papan pencuci baju dengan noda darah yang diduga sebagai alat memukul kedua korban.

Ditemukan juga pisau dan karpet dengan bercak darah di sekitar lokasi penemuan kedua jenazah.

Dari hasil otopsi juga diperkirakan Tuti lebih dulu dibunuh oleh pelaku. Tuti diperkirakan meninggal empat jam sebelum Amalia atau sekitar pukul 01.00 WIB.

Sedangkan Amalia meninggal dunia pada pukul 05.00 WIB.

Tuti dibunuh saat tidur, Amalia melawan

Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, diduga kuat Tuti dibunuh saat tidur. Dugaan itu dikarenakan ada bercak darah di kamar korban.

Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan di tubuh Tuti.

Lain halnya dengan anak Tuti, Amalia, yang diduga melakukan perlawanan saat diserang pelaku.

Dari olah TKP juga diduga, setelah membunuh Tuti, pelaku membersihkan jenazah korban di kamar mandi, kemudian memindahkan korban ke bagasi mobil.

Jejak

Polisi terus mendalami kasus ini. Dari hasil sementara, polisi tidak menemukan ada barang korban yang hilang.

Selain itu, diduga pelaku mengenal korban dan sudah mengetahui situasi di dalam rumah korban.

 

Ini terlihat dari tidak ditemukannya tanda-tanda kerusakan di pintu masuk rumah korban.

Sumarni juga menyebutkan, diduga pelaku lebih dari satu orang. Dugaan ini timbul karena ditemukan dua jejak kaki yang berbeda di TKP.

"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni. 

Petugas kemudian memeriksa kamera CCTV, sidik jari, dan meminta keterangan 17 saksi.

Di salah satu baju saksi ditemukan bercak darah. Penyidik masih mendalami temuan itu.

"Kami juga mengumpulkan barang bukti yang ada di TKP, termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah," ucap Sumarni. (Penulis Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor I Kadek Wira Aditya, Abba Gabrillin, Aprilia Ika).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com