Peribahasa “tambah air, tambah sagu” rasa-rasanya sangat cocok untuk manggambarkan sistem kerja di Komerce.
Semakin banyak produk dari mitra yang terjual, semakin banyak pula bonus yang didapat oleh para talent.
“Kalau saya paling ramai pernah dapat Rp 3,5 juta, tapi ada teman di CS dulu pernah dapat bonus sampai Rp 16 juta,” pungkasnya.
Sang perintis
Melihat pesatnya tumbuh kembang Kampung Marketer hingga bertransformasi menjadi Komerce tentu tidak terlepas dari sosok sang perintis.
Dia adalah Nofi Bayu Darmawan, mantan pegawai Kementerian Keuangan, jebolan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang memilih resign demi fokus memulai gerakan ini pada 2017.
Spekulasi besar diambil Nofi bukan tanpa pertimbangan matang.
Bayangkan saja, untuk mundur sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dia harus membayar denda penalti sekaligus kehilangan segala fasilitas dari negara.
“Tapi dengan bisnis online ini, gaji yang dulu saya terima setiap bulan dari PNS bisa saya dapat cuma dalam waktu satu hari,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Pelajar 15 Tahun Sukses Bisnis Karangan Bunga Saat Pandemi, Raup Omzet hingga Rp 1 Juta Per Hari
Keberhasilan Nofi membangun Komerce untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desanya tentu tidak serta-merta terjadi begitu saja.
Pencapaian ini sebanding dengan tantangan yang dihadapi Nofi selama mengawali gerakan Kampung Marketer.
Tantangan pertama yang pasti dihadapi adalah sarana internet.
Berbeda saat tinggal di Jakarta, sinyal internet saat itu bagai makhluk asing yang jarang sekali ditemui.
Hal itu tidak terlepas dari letak geografis Desa Tunjungmuli yang berada di pelosok kaki Gunung Slamet.
“Dulu awalnya sempat bekerja sama dengan provider lokal sampai harus bangun tower segala untuk pemancar sinyal,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang melek internet, hingga akhirnya provider pelat merah membuka jaringan di sana.
Tantangan kedua, lanjut Nofi, adalah edukasi warga lokal. Tingkat pendidikan yang rendah membuat warga lokal sangat sulit menerima buah pemikiran cemerlang Nofi.
“Dulu susah banget cari talent untuk karyawan, sampai saya harus gerilya bagi-bagi selebaran di warung-warung. Mulai ramai pelamar justru setelah mereka tahu dari mulut ke mulut,” katanya.
Segala keringat dan darah Nofi kini tunai sudah.
Komerce yang dia rintis berhasil mengubah wajah kampung halaman yang dulu tertinggal menjadi kampung inspiratif hingga memiliki 22 kantor dan membuka cabang di Yogyakarta.
Sesuai nama startup yang dia bangun, Komerce ke depan akan menjadi wadah kolaborasi antar pelaku ecommerce.
Melalui sejumlah aplikasi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, Komerce akan semakin melejit dan menebar kemanfaatan sosial dalam lingkup yang lebih luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.