Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Korupsi Masjid Sriwijaya Disebut Hilang Ingatan Usai Operasi, Kuasa Hukum: Kabar Itu Salah

Kompas.com - 20/08/2021, 11:15 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Mantan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Pemprov Sumatera Selatan Ahmad Nasuhi yang menjadi tersangka atas dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya sempat dikabarkan hilang ingatan karena mengalami penumpukan cairan di otak.

Namun, kabarkan tersebut dibantah oleh Ridho Junaidi yang merupakan kuasa hukum tersangka Ahmad Nasuhi.

Ridho menyebut, kondisi Ahmad Nasuhi saat ini sedang mengeluhkan penyakit hidrosefalus dan aneurisma yang sudah diderita kliennya itu sejak lama.

Baca juga: Inilah Dua Tersangka Penyebab Mangkraknya Masjid Sriwijaya, Calon Masjid Terbesar se-Asia

 

Penyakit itu membuat adanya pembengkakan di pembuluh darah otak.

"Kabar hilang ingatan itu salah. Saya tidak pernah bilang seperti itu. Tetapi jika penyakit itu tidak cepat dirawat, bisa menyebabkan stroke, hilang ingatan bahkan kematian," kata Ridho melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Jumat (20/8/2021). 

Baca juga: Alex Noerdin dan Jimly Asshiddiqie Diperiksa soal Pembangunan Masjid Sriwijaya

Dioperasi di Singapura dan sempat hilang ingatan

Dijelaskan Ridho, Ahmad Nasuhi sebelumnya sempat menjalani operasi di Singapura pada 2019 lalu akibat mengalami pembengkakan pembuluh darah di otak.

Sehingga, ia pun harus dioperasi untuk memasang ring di bagian kepala agar pembengkakan itu dapat dicegah.

Pemasangan ring itupun menurutnya harus dicek secara berkala oleh dokter.

Sebab, hal itu dapat membuat pembuluh darah membengkak bagkan pecah dan darah bisa membanjiri otak.

"2019 lalu sempat hilang ingatan, tetapi seiring waktu berjalan sudah kembali membaik," ujarnya.

Baca juga: Mantan Sekda Sumsel Tersangka Kasus Masjid Sriwijaya Ajukan Praperadilan

Kuasa hukum: kondisi kesehatan Ahmad Nasuhi menurun

Diungkapkan Ridho, saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejaksaan, kondisi kesehatan Ahmad Nasuhi sempat menurun karena mengalami tekanan. Sehingga, kliennya itu mengalami sakit kepala dan mual.

"Saat diperiksa lebih lama, karena mempengaruhi kesehatannya. Penyidik juga sudah tahu itu,"katanya.

Pihak keluarga pun kini menurutnya telah berdiskusi untuk menyampaikan permohonan kepada Kepala Rutan agar Ahmad Nasuhi bisa dibawa ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan.

"Kami dan dokter rutan pun sudah mengajukan untuk merujuk ke rumah sakit agar diperiksa CT Scannya. Karena apabila kesehatannya memburuk, proses hukum terhadap klien saya pun akan terganggu. Kalau kolesterol dan tekanan darah tinggi naik, gejala sakit kepala dan mualnya timbul. Makanya harus cek berkala, setiap hari harus dicek tensi darahnya. ” ujar dia.

Baca juga: Masih Berbaju Dinas, Wabup Ogan Ilir 4 Jam Diperiksa Terkait Kasus Masjid Sriwijaya

Kejaksaan: kondisi tersangka baik

Terpisah, Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Khaidirman menjelaskan, keadaan tersangka Ahmad Nasuhi saat diperiksa dalam kondisi sehat. Sehingga proses pemeriksaan pun dapat berjalan dengan baik.

Hanya saja, Khaidirman mengakui jika Ahmad Nasuhi memang sempat menjalani operasi pada 2019 lalu.

"Ketika diperiksa penyidik juga ditanayakan, apakah saudara dalam keadaan sehat? sehingga bisa diperiksa. Untuk laporan tersangka sakit di rutan kita belum dapat,"jelas Khaidirman.

 

Diberitakan sebelumnya, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumatera Selatan periode 2013-2016 Mukti Sulaiman dan mantan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kabiro Kesra) Ahmad Nasuhi ditetapkan oleh penyidik sebagai tersangka dan dilakukan penahanan, Rabu (16/6/2021).

Mukti Sulaiman dan Ahmad Nasuhi sebelumnya dipanggil penyidik untuk diperiksa.

Setelah beberapa jam  menjalani pemeriksaan, penyidik memutuskan untuk menetapkan keduanya sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.

"Penahanan dilakukan selama 20 hari kedepan di Rutan Pakjo Palembang," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumatera Selatan Khaidirman saat melakukan gelar perkara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Regional
Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Regional
Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Regional
Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Regional
FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati Soekarnoputri

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati Soekarnoputri

Regional
Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Regional
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Regional
'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com