Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Sumatera dan Beo Hasil Penyelundupan Dipulangkan ke Medan dari Jakarta

Kompas.com - 20/08/2021, 06:16 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Satu individu orangutan sumatera (Pongo abelii) dan delapan burung beo atau tiong mas (Gracula religiosa) tiba di Kargo Bandara Internasional Kualanamu pada Kamis (19/8/2021) sore.

Kesembilan satwa dilindungi itu kini direhabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Batu Mbelin, dan Pusat Penyelamatan Satwa Sibolangit, Deli Serdang. 

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Irzal Azhar menjelaskan, orangutan sumatera dan tiong mas atau beo merupakan satwa endemik yang hanya di temukan di Pulau Sumatera khususnya bagian Utara.

Ke-sembilan satwa tersebut 'pulang' setelah memiliki kekuatan hukum tetap berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Cikarang Nomor: 234/Pid/LH/2021/Pn.Ckr. 

Baca juga: Susuri Sungai dan Terobos Hutan demi Kembalikan Orangutan Gisel ke Habitatnya

Masuk satwa dilindungi

Sedangkan delapan individu Beo Medan berasal dari penyerahan masyarakat, yang sebelumnya ditampung dan dirawat di Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur (PPSTA) yang dikelola Balai KSDA DKI Jakarta.

"Kepulangan sembilan satwa dilindungi itu pada bertepatan dengan Hari Orangutan Internasional yang diperingati pada 19 Agustus 2021," ujarnya kepada wartawan di Kargo Bandara Internasional, Kamis sore. 

Dijelaskannya, orangutan tersebut dikirim dari Tegal Alur Jakarta berjenis kelamin Jantan, umur sekitar 2 tahun dengan kondisi sehat.

Tiong Emas/Beo (Gracula religiosa) adalah satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor : P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi.

Baca juga: Beo Kea, Inilah Satu-satunya Burung yang Bisa Menularkan Kebahagiaan

Masuk pusat karantina

Baik orangutan maupun beo tersebut, sebelum dilepasliarkan ke habitatnya, terlebih dahulu menjalani rehabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera di Batu Mbelin Sibolangit.

Pusat karantina itu dikelola oleh mitra BBKSDA Sumut, Yayasan Ekosistem Lestari.

Sedangkan delapan burung tiong emas/beo tersebut, akan direhabilitasi di PPS Sibolangit yang dikelola BBKSDA Sumut.

Setibanya di lokasi karantina dan rehabilitasi, satwa tersebut juga akan menjalani proses pemeriksaan dan pemulihan kesehatan serta rehabiltasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com