Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap Polisi Usai Pesan Uang Palsu Sekarung untuk Ritual, Dukun: Bisa Jadi Asli Kalau Kita Yakin

Kompas.com - 20/08/2021, 05:07 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Terungkap bermula dari laporan warga

Kapolres Kota Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi menerangkan, terungkapnya kasus uang palsu ini berawal dari laporan warga.

Warga mendapati LK (17) warga Gegelang, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat  berbelanja dengan uang palsu pecahan Rp 100.000.

Aparat Polsek Lingsar pun bergerak dan berhasil menangkap LK.

Ternyata LK mengaku mendapatkan uang palsu itu dari MST (51). Setelah dimintai keterangan, MST mengaku mendapatkan uang dari MN (60) yang kedapatan menyimpan satu karung uang palsu pecahan Rp 100.000.

Baca juga: Kisah Mbah Mardi, Dapat Amplop Berisi Rp 2 Juta dari Orang Tak Dikenal, Bermula Tertipu Uang Palsu Rp 400.000

MN mengaku, dirinya mendapatkan dan menyimpan uang dalam karung sebanyak 3.998 lembar atau hampir setengah miliar itu, untuk kebutuhan ritual penggandaan uang yang akan dilakukan MH, dukun asal Lombok Timur.

"Diperoleh informasi bahwa JN pelaku pencetak uang palsu berasal dari Lombok Timur. Dia membuat berdasarkan pesanan dari AD dan MH yang kemungkinan berprofesi sebagai dukun ini mengandakan uang dengan tujuan untuk meyakinkan warga atau yang menitipkan uang bahwa tersangka MH ini bisa menggandakan uang," terang Heri.

Heri menerangkan, sebelumnya MH pernah mencetak ratusan lembar uang palsu mengunakan teknik scanner.

Namun hasilnya kurang sempurna, sehingga MH memesan uang palsu melalui JN (34) warga Dusun Montong Tangga Desa Sikur Selatan, Lombok Timur, yang mencetak uang palsu dengan printer dan kertas HVS.

Cetak uang palsu untuk ritual

Ilustrasi  Net/ Tribunnews.com Ilustrasi

JN nampak cekatan ketika Kapolres memintanya mempraktikkan caranya mencetak uang palsu, bermodal laptop, sebuah printer dan kertas HVS.

"Saya mau mencetak uang palsu ini karena akan dibakar untuk ritual, jadi saya mau," kata JN.

JN mengaku diminta mencetak uang palsu oleh MH dan AD, untuk digunakan sebagai ritual.

"Caranya itu uang ini akan dibakar, kemudian dimasukkan dalam kotak dan akan dicari lagi setelah tiga hari disimpan dalam kotak, maka akan menjadi uang asli, katanya begitu, tapi belum pernah dicoba, karena tertangkap," jelas JN.

Dia bahkan membuat uang palsu berkali-kali, lengkap dengan nomer seri yang berbeda beda.

"Saya memberi nomor seri setelah melihat di Google, jadi saya meniru yang di Google itu untuk nomer serinya, dan uangnya juga saya copy gambarnya lalu saya bawa ke Word dan tinggal saya print, begitu saja," kata JN yang mengaku hanya sebagai petani ini.

JN mengaku dipaksa mencetak uang palsu, dan JN akan dibayar sebesar Rp 4 juta rupiah setelah mencetak 4000 lembar uang.

"Saya mau karena akan dibakar maka semua akan hangus jadi saya bersedia membuatkannya," kata JN

Baca juga: Mbah Mardi Maafkan Penabrak Mabuk yang Membuatnya Pincang, Kini Ikhlas 8 Itik Dibayar dengan Uang Palsu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com