Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Ajakan Agar Kepala Daerah Kompak Tangani Covid-19 di Solo Raya dari Bupati Klaten

Kompas.com - 19/08/2021, 20:14 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Bupati Klaten Sri Mulyani mengajak kepala daerah di Solo Raya kompak dalam menangani pandemi Covid-19.

Sebagai salah satu wilayah aglomerasi Solo Raya, Klaten tidak bisa sendirian dalam menangani pandemi Covid-19.

"Memang wilayah kita kan Solo Raya aglomerasi. Jadi harus sama-sama gotong royong. Kabupaten lainnya harus kompak," kata Sri Mulyani dihubungi Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Rakor Covid-19 Bersama Luhut secara Virtual, Gibran: Angka Kepatuhan Prokes Solo Paling Tinggi di Solo Raya

Menurutnya, dengan penanganan bersama-sama dan gotong-royong diharapkan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

Selama ini, kata Sri Mulyani, pemerintah sudah berusaha maksimal dalam melakukan penanganan dan pengendalian Covid-19.

Peran serta masyakat juga sangat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran Covid-19.

"Masyarakat itu perannya strategis sekali membantu kami (pemerintah). Dengan disiplin mengikuti anjuran pemerintah, menaati protokol Covid atau menindaklanjuti PPKM darurat sangat menentukan untuk turunnya level," ungkap dia.

Baca juga: Solo Hibahkan 400 Oksigen Konsentrator, RS Rujukan Covid di Solo Raya Diminta Secepatnya Ajukan Permohonan

Sri Mulyani merasa penerapan PPKM mulai menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan jumlah kasus Covid-19.

Meski belum signifikan, Sri Mulyani mengklaim angka kasus aktif Covid-19 di Klaten sudah mulai berangsur turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com