Bahkan, pada Rabu pukul 15.00 WIB, Saifudin mengirim mengirim pesan WhatsApp kepada ibunya Nursinah yang bermakna rumah tersebut sebaiknya dibakar karena tidak bisa dijual.
Namun pesan tersebut belum dibaca Nursinah, sehingga Saifudin menyusul ke rumah kerabatnya untuk bertanya kenapa belum membaca pesan itu.
Setelah itu, Saifudin langsung pergi.
“Tak lama kemudian, terjadilah kebakaran itu,” jelas Rully.
Baca juga: Kebakaran Landa Permukiman Padat Penduduk di Makassar, 87 KK Kehilangan Tempat Tinggal
Menurut Rully, atas peristiwa tersebut, Nursinah telah membuat pengaduan terkait pengancaman dan perbuatan yang dilakukan anaknya Saifudin ke Polsek Pontianak Barat.
“Nursinah mencurigai anak kandungnya sebagai pelaku pembakaran rumah, namun hal tersebut belum dapat dipastikan karena perlu proses pembuktian lebih lanjut. Selain itu, keberadaan Saifudin juga belum diketahui,” tutup Rully.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.