Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bunuh Anak Kandung Usia 18 Bulan, Istri Siri: Dia Memang Selalu Kasar

Kompas.com - 19/08/2021, 17:00 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Puput Wulansari tak menyangka suami sirinya, Adi Cahyono (39) tega membunuh APP, anak kandung hasil pernikahan mereka.

Meski begitu, menurut Puput, Adi seringkali berlaku kasar pada bocah berusia 18 bulan tersebut.

Puput mengatakan, meski mereka telah menikah siri selama tiga tahun, namun tidak tinggal serumah.

"Dia tinggal dengan istri pertamanya. Jadi kalau ada perlu baru datang ke rumah kontrakan saya," jelasnya, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Jengkel dengan Istri Siri, Pria Ini Bunuh Anak Kandungnya Usia 18 Bulan

Sebelum kejadian yang menewaskan AAP, Adi berulangkali mencubit, memukul, dan berlaku kasar pada anaknya tersebut.

"Saat datang ke kontrakan, anak digendong pasti nangis, kepala benjol, atau ada memar di tubuhnya," kata Puput.

Menurut Puput, dia tidak mengetahui pasti penyebab Adi benci dengan AAP.

"Saat anak saya beri kalung dia pernah berkata, wah kalungnya cocok dipakai anjing. Masak sama anak sendiri tega berkata seperti itu," herannya.

Puput berharap Adi dihukum seberat-beratnya atas perbuatan membunuh APP.

"Saya yang melahirkan dia dengan biaya sendiri, saya merawatnya. Dia itu suami tak tahu diri, saat datang ke rumah selalu saya kasih uang, sekarang malah membunuh anak saya," ujarnya sembari terisak.

Baca juga: Cemburu, Pemuda Bunuh Pacarnya yang Hamil 6 Bulan di Hotel, Jasadnya Dibuang ke Sungai

Saat kejadian meninggalnya APP, Puput sempat mencecar Adi dengan pertanyaan.

"Dia saya minta jujur tentang kejadian sebenarnya, tapi terus berkelit. Hingga saya lapor polisi," ungkapnya.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Tegar Satrio Wicaksono mengatakan kasus penganiayaan yang berujung kematian bayi tersebut saat ini sedang dalam penyusunan berkas untuk dilimpahkan ke kejaksaan.

"Keterangan saksi dan barang bukti sudah lengkap, akhir bulan ini kita limpahkan," ujarnya.

Tegar mengatakan petugas fokus pada penganiayaan terakhir yang menyebabkan korban meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com