BANJARMASIN, KOMPAS.com - Penangkapan seekor macan dahan di Desa Banyu Barau, Kecamatan Kandangan Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, macan dahan sementara bertengger di sebuah pohon rambutan milik warga.
Tak jauh dari situ, warga bergerombol menyaksikan. Tak sedikit yang ingin ikut menangkap.
Baca juga: Macan Dahan, Top Predator Hutan Kalimantan yang Kini Terancam Punah
Setelah beberapa jam, macan dahan tersebut berhasil ditangkap warga bersama petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel.
Kepala BKSDA Kalsel, Mahrus Aryadi mengatakan, dari ciri dan besarnya, macan dahan yang ditangkap masih muda.
"Kelihatan masih muda. Usia 4 tahun dan berat sekitar 15 kilo gram. Jenis kelaminnya betina," ujar Mahrus Aryadi saat di konfirmasi, Kamis (19/8/2021).
Saat dikerubuti warga, macan dahan tidak bereaksi sama sekali dan tetap berada di atas pohon.
Mahrus menduga jika hewan tersebut dalam kondisi kenyang.
"Kemungkinan lainnya, dia tak terlalu liar dan buas karena diduga dia dipelihara sejak kecil sehingga naluri berburunya sudah mulai hilang. Jika tidak, warga di situ terancam," jelasnya.
Baca juga: Macan Dahan yang Kurus dan Sempoyongan Akhirnya Mati
Setelah ditangkap, macan dahan kemudian dibawa ke kandang transit BKSDA Kalsel di Banjarbaru.
Mahrus mengakui kondisi macan dahan dalam keadaan sehat walaupun terdapat luka tembak di tubuhnya.
"Memang ada luka tembak kecil, sepertinya bekas peluru senapan angin, tapi secara keseluruhan dia sehat," katanya.
Mahrus menambahkan, macan dahan merupakan hewan yang populasinya di hutan Kalsel menurun pesat.
Saat ini, macan dahan masuk dalam kategori vulnerable atau sangat rentan punah.
Jika kondisi macan dahan terus membaik, maka, akan segera dilepasliarkan ke habitat aslinya.
"Habitatnya pun berkurang. Saat ini yang paling representatif untuk dilepasliarkan di hutan Pegunungan Meratus," tandasnya.
Baca juga: Terjebak di Hutan Rehabilitasi, Seekor Macan Dahan Ditemukan di Pangkalan Bun
Mahrus mengimbau kepada masyarakat untuk berhenti melakukan perburuan liar terhadap macan dahan.
"Biarkan mereka hidup di alamnya, biarkan mereka bahagia di rumahnya. Kita perlu kebahagiaan, begitu pula satwa, punya hak untuk bahagia dan hidup selayaknya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.