Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jalan di Pusat Kota Tasikmalaya Akan Ditata seperti Malioboro, Lapak PKL Liar Dibongkar Paksa

Kompas.com - 19/08/2021, 11:45 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Koperindag) dan UMKM Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, membongkar paksa puluhan gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Cihideung yang melanggar aturan membuat tambahan lapak dagangan liar, Kamis (19/8/2021) dini hari.

Terdapat 46 gerobak liar dari jumlah 300 gerobak keseluruhan yang dieksekusi, karena tidak sesuai dengan Peraturan Wali Kota Tasikmalaya Tahun 2015 tentang pemberian fasilitas gratis dengan syarat tak ada penambahan lapak PKL di wilayah itu.

Apalagi Jalan HZ Mustofa dan Cihideung sebagai pusat kota akan dibangun mirip seperti Malioboro-nya Kota Tasikmalaya pada tahun 2022.

Baca juga: Belajar Tatap Muka Dimulai, Kadisdik Kota Tasikmalaya Wajibkan Tiap Sekolah Punya Satgas Internal Covid-19

"Jalan HZ dan Cihideung badan trotoarnya kita perlebar 5 meter kiri-kanan untuk PKL seperti Malioboro. Kita ingin kedua kawasan pusat kota itu menjadi objek wisata untuk jalan-jalan masyarakat yang rapih," jelas Kadis Koperindag dan UMKM Kota Tasikmalaya, Firmansyah, kepada wartawan, Kamis pagi.

"Kita masih berikan kesempatan kepada pedagang nantinya dengan syarat taat serta patuh dan tidak ada lagi penambahan yang direkayasa. Harus dipakai gerobak utuh sesuai aturan dan menjaga kebersihan," lanjutnya. 

Baca juga: Yogyakarta Perpanjang PPKM Level 4, Jalan Malioboro Dibuka dari Pagi sampai Sore

Sebelum dibongkar paksa, lanjut Firmansyah, pihaknya telah seringkali melakukan sosialisasi, imbauan sampai beberapa kali teguran sampai puncaknya eksekusi pembersihan.

Apalagi, kawasan kedua jalan ini merupakan pusat pergerakan perokonomian masyarakat yang seringkali dikunjungi warga daerah penyangga Kota Tasikmalaya seperti Ciamis, Banjar, Pangandaran sampai Garut.

"Upaya yang kami lakukan malam ini eksekusi berkenaan tindak lanjut teguran dan peringatan yang sebelumnya sosialisasi, sudah beberapa kali diberikan peringatan. Tidak boleh ada penambahan seperti syarat saat Tahun 2015 diberikan gerobak gratis. Mereka tidak mengikuti Perwalkot Tahun 2015," tambah Firman.

 

Langkah selanjutnya, pihaknya akan menata kembali ratusan gerobak PKL tersebut supaya terlihat tertib, nyaman dan bersih.

Sehingga, kawasan tak terlihat kumuh karena banyak PKL yang tak taat aturan dan hanya bisa memanfaatkan membuat lapak baru tak sesuai aturan yang berlaku.

"Sekarang tahap pertama, menata kembali gerobak tersebut dengan baik tertib dan nyaman," ujar dia.

Saat penertiban tak terlihat adanya protes dari para pedagang karena dilakukan malam sampai dini hari tadi.

Adapun para PKL di kawasan itu setiap harinya berjualan mulai pagi sampai petang dengan berbagai jenis dagangan mulai pakaian, peralatan rumah tangga, sampai makanan.

"Kalau memungkinkan bisa diambil gerobak yang diamankan kita serahkan ke pemiliknya, tapi kalau yang tak memungkinkan kita akan amankan," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com