Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kabur Bawa Ratusan Miliar Rupiah, Rumah Bandar Lelang Arisan Digeruduk Warga

Kompas.com - 19/08/2021, 11:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah warga mendatangi sebuah rumah di Perumahan Prajamukti Kecandran Kecamatan Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah.

Rumah itu dihuni oleh RAP dan pasangannya. RAP merupakan seorang bandar lelang arisan di Kota Salatiga.

Adapun orang-orang yang menggeruduk rumah tersebut merupakan nasabah dari RAP.

Mereka menyambangi rumah kontrakan itu usai RAP diduga kabur membawa uang nasabah yang diperkirakan mencapai ratusan miliar Rupiah.

Baca juga: Bandar Lelang Arisan Kabur Bawa Ratusan Miliar Rupiah, Sempat Unggah Foto Uang Dalam Koper

Seorang nasabah, C, mengatakan, peserta arisan geram usai memperoleh informasi bahwa RAP dan pasangannya diduga membawa kabur uang arisan.

Foto uang yang dimasukkan dalam koper tersebut sempat diunggah ke WhatsApp.

"Dia itu sempat posting di WA (WhatsApp), foto uang yang dimasukkan dalam koper dan emas-emas gitu, sekarang kita susah dia kabur bawa uang banyak," ujarnya, Rabu (18/8/2021).

Nasabah dibuat resah karena uangnya tak bisa ditarik. Untuk meminta kejelasan, para korban kemudian menggeruduk rumah bandar lelang arisan.

Baca juga: Pengakuan Mia, Bawa Kabur Uang Arisan Rp 1 Miliar untuk Bangun Rumah Megah hingga Beli Mobil

 

Rumah kosong sejak Jumat

Ilustrasi rumah, eksterior rumah.SHUTTERSTOCK/KARAMYSH Ilustrasi rumah, eksterior rumah.

Ketua RT 6/RW 4 Agus Abusiri menuturkan, para korban mendatangi rumah tersebut sejak Senin (16/8/2021) malam.

Hingga Rabu, rumah kontrakan itu terus didatangi orang.

"Tapi memang sudah kosong sejak hari Jumat. Sudah bersih rumahnya, cuma ada sepeda motor tapi itu juga milik nasabah," ucap Agus.

Baca juga: Buat Geram Nasabah, Bandar Arisan Ini Bawa Kabur Uang Miliaran dan Tinggalkan Foto Ini

Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Salatiga AKP Hari Slamet Trianto menjelaskan, sudah ada aduan dari masyarakat mengenai kejadian ini.

"Kepolisan melakukan pendalaman terhadap kejadian ini. Masyarakat yang merasa dirugikan bisa membuat laporan," ungkapnya.

Konsep lelang arisan

Salah satu nasabah, C, menyampaikan, konsep yang dipakai RAP adalah dengan menggunakan reseller untuk mendapat nasabah.

"Reseller ini menghimpun dana dari berbagai nasabah. Lelang arisan dimulai dari Rp 1 juta, dijanjikan mendapat uang Rp 1,3 juta dalam sesuai jangka waktunya, biasanya satu minggu hingga 10 hari," paparnya.

Sepengetahuannya, jumlah reseller yang menjadi “kaki tangan” RAP sekitar 50 orang.

Baca juga: Bandar Arisan Menurun Senilai Rp 1,5 M Menghilang, Korban Mengadu ke Polisi

Rata-rata, dana yang bisa dikumpulkan reseller sekitar Rp 50 juta sampai Rp 200 juta.

"Kalau yang kelas berat ya ada yang sampai miliaran," bebernya.

C mengaku belum memperoleh lelang arisan tersebut, tetapi dia sudah memasukkan uang sebesar Rp 20 juta.

Oleh karena itu, dia berharap uangnya bisa kembali.

"Harapan saya uang saya kembali, ini saya terus komunikasi dengan reseller," terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com