KOMPAS.com - Sudah sebulan ini, warung angkringan milik Fajar Ali alias Alex (39) tutup akibat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ditambah lagi, sejak berlangsungnya pandemi Covid-19, pendapatan warung angkringannya mengalami penurunan drastis hingga 75 persen.
Alex mengatakan, kondisi warung angkringannya yang berada di Jalan Magelang-Yogyakarta, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, seperti hidup segan mati tak mau.
Pria yang membuka usaha angkringan sejak 2018 ini kemudian menemukan setitik harapan.
Itu terjadi saat ia melihat maraknya baliho Puan Maharani di sejumlah jalan dan menjadi perbincangan di media sosial.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Penjual Angkringan Bikin Baliho Kepak Sayap Empon-Empon untuk Promosi
Terinspirasi dari baliho “Kepak Sayap Kebhinnekaan”, Alex lantas mendesain baliho sebagai alat promosi warung angkringannya.
Baliho berukuran 2x3 meter itu ditempatkan di depan warung angkringannya sejak 12 Agustus 2021.
Berlatar warna merah dan terdapat background bermacam empon-empon (rempah-rempah), Alex memajang fotonya saat tersenyum dan tampak mengenakan pakaian khas Jawa.
Di atas fotonya, dia menuliskan “Kepak Sayap Empon-empon”. Lalu, di bawah foto, terdapat tulisan “Mas Ali Bakul Angkringan”.
“Saya mencari ide, apa ya biar orang kembali ingat dengan kami setelah tutup. Lagi viral baliho kepak sayap itu dengan banyak meme. Sepertinya menarik kalau kami ikut-ukutan. Lalu terinspirasi untuk bikin baliho seperti itu," ujarnya Rabu (18/8/2021).
Alex memilih tema empon-empon dalam desain balihonya karena angkringannya menjual minuman tradisional. Selain itu, terdapat juga kudapan dan makanan berat.
Baca juga: Kala Baliho Tokoh Politik Bertebaran di Tengah Pandemi…
Pria yang tinggal di Perumahan Cluster Green Metro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, ini mengaku tidak ada pemasukan dari warungnya saat tutup.
Kondisi tersebut berdampak terhadap karyawannya.
“Berat, sangat berat. Bagaimana nasib 12 orang karyawan kami bisa menghidupi keluarga kalau kami tutup," ucapnya.
Baca juga: Baliho Tokoh Politik Mulai Bertebaran, Ganjar Pilih Ngurusi Covid-19
Pandemi ini juga membuat angkringannya sepi.
Jika sebelum pandemi ada pelanggan yang nongkrong, ada live musik, ada pengunjung yang mengadakan arisan hingga kumpul komunitas, kini tak ada lagi.
"Sejak corona datang, omzet kami terjun bebas 75 persen, dan sekarang hidup segan mati pun tak mau. Kami berharap empon-empon mengepakkan sayap dan kembali ramai seperti sebelum pandemi,” sebutnya.
Baca juga: Makna Kepak Sayap Kebhinekaan di Baliho Bergambar Puan Menurut Politikus PDI-P
Meski keadaan sedang berat, Alex menyampaikan bahwa ia tak ingin menyerah.
Untuk itu, dia tetap berusaha dan taat aturan, termasuk meminta karyawan ikut vaksin agar kondisi segera membaik.
"Kalau kondisi membaik, kami berharap orang-orang akan kembali nongkrong menikmati wedang empon-empon,” tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.