Pria yang tinggal di Perumahan Cluster Green Metro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, ini mengaku tidak ada pemasukan dari warungnya saat tutup.
Kondisi tersebut berdampak terhadap karyawannya.
“Berat, sangat berat. Bagaimana nasib 12 orang karyawan kami bisa menghidupi keluarga kalau kami tutup," ucapnya.
Baca juga: Baliho Tokoh Politik Mulai Bertebaran, Ganjar Pilih Ngurusi Covid-19
Pandemi ini juga membuat angkringannya sepi.
Jika sebelum pandemi ada pelanggan yang nongkrong, ada live musik, ada pengunjung yang mengadakan arisan hingga kumpul komunitas, kini tak ada lagi.
"Sejak corona datang, omzet kami terjun bebas 75 persen, dan sekarang hidup segan mati pun tak mau. Kami berharap empon-empon mengepakkan sayap dan kembali ramai seperti sebelum pandemi,” sebutnya.
Baca juga: Makna Kepak Sayap Kebhinekaan di Baliho Bergambar Puan Menurut Politikus PDI-P
Meski keadaan sedang berat, Alex menyampaikan bahwa ia tak ingin menyerah.
Untuk itu, dia tetap berusaha dan taat aturan, termasuk meminta karyawan ikut vaksin agar kondisi segera membaik.
"Kalau kondisi membaik, kami berharap orang-orang akan kembali nongkrong menikmati wedang empon-empon,” tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.