Baginya, perjuangan mencari jaringan internet menjadi tantangan tersendiri dalam mengejar impiannya menjadi guru penggerak.
"Jujur, perjuangan ini memacu saya untuk berjuang keras mewujudkan cita-cita jadi guru penggerak dari tempat saya mengabdi," ungkap dia.
Mengikuti seleksi guru penggerak, lanjut dia, karena ingin melakukan transformasi pendidikan ke arah yang lebih maju dan berkembang.
Baca juga: Berawal dari Patroli Drone, TNI Gempur KKB dan Kuasai Markasnya, Ini yang Ditemukan
Sehingga, bisa menghasilkan generasi emas yang berkualitas, khususnya anak-anak di pedalaman seperti di Kecamatan Waiblama itu.
Guru honorer yang sudah 10 tahu mengabdi itu pun berharap, kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kominfo RI agar bisa membangun tower Telkomsel yang besar untuk bisa memerdekan wilayah di pedalaman Sikka dari kondisi susah jaringan internet.
“Kita ini kan baru memperingati HUT ke-76 RI, kalau bisa pemerintah bangun pemancar Telkomsel yang lebih besar seperti di daerah perkotaan. Jangan lagi bangun tower kecil yang kekuatan jaringannya lemah dan jangkauannya terbatas," ujar dia.
"Tidak ada guna tower di mana-mana kalau jaringannya parah. Lebih baik bangun satu sampai dua, tetapi jaringan kuat dan jangkauannya luas," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.