Namun, anggota Gardapaksi juga diminta untuk menjadi informan dalam satuan pro militer. Kala itu, Gardapaksi didukung oleh Gubernur Timor Timur yang saat itu dijabat oleh Abilio Soares.
Baca juga: Dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Jokowi, Ini Harapan Eurico Guterres, Eks Pejuang Timor-Timur
Ia ternyata memiliki catatan panjang dalam pelanggaran hal-hak asasi manusia di Timor-Timur.
Eurico, yang merupakan mantan wakil panglima Pasukan Pejuang Ingerasi (PPI) dan komandan milisi Aitarak, dituduh terlibat dalam sejumlah pembantaian di Timor Timur. Ia disebut menjadi pemimpin milisi utama pada pembantaian pasca-referendum provinsi terebut.
Dia pun menjadi tertuduh utama dalam pembantaian di Gereja Liquica yang terjadi pada 6 April 1999.
Baca juga: Profil Eurico Guterres, Penerima Bintang Jasa Utama yang Sempat Jadi Tokoh Pro-kemerdekaan Timtim
Menurut estimasi PBB, ada setidaknya 200 warga Timor Timur yang dibunuh dalam kejadian tersebut. Namun, Eurico belum pernah dibawa ke pengadilan atas kasus tersebut.
Eurico kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman 10 tahun penjara pada 2002 atas kasus serangan serangan milisi Aitarak terhadap pemimpin gerakan kemerdekaan Timor Timur.
Sebanyak 12 orang terbunuh dalam serangan tersebut.
Putusan ini kemudian dikuatkan hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Dia sempat mengajukan banding, tetapi gagal. Eurico pun mulai dipenjara sejak tahun 2006.
Pada tahun 2008, ia mengaku peninjauan kembali dan oleh Mahkamah Agung, ia dibebaskan dari segala tuduhan.
Baca juga: Jokowi Beri Bintang Jasa Utama ke Eurico Guterres, Eks Pejuang Timor-Timur
Menanggapi kontroversi tersebut, Eurico pun meminta beberapa oknum tidak ikut campur dalam urusan penghargaan itu.
Dirinya mempersilakan jika ada pihak berpandangan miring terhadap dirinya yang telah menerima penghargaan.
Yang pasti, kata Eurico, pemberian penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo kepada dirinya tidak bertujuan untuk menghina negara lain.
"Saya ini warga negara Indonesia. Saya hanya tunduk dan taat kepada negara saya Indonesia tercinta," ujar Eurico, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Prabowo Beri Penghargaan 11.485 Eks Pejuang Timor Timur, Termasuk Eurico Guterres
Menurut Eurico, perjuangan mereka sebagai warga eks Timtim cukup panjang dan melelahkan.
"Tetapi, kecintaan kita, kecintaan kami WNI eks Timtim yang tetap setia kepada NKRI tidak luntur dengan persoalan-persoalan yang kami hadapi selama 22 tahun," kata dia.
"Karena itu, mari kita rapatkan barisan untuk melanjutkan perjuangan itu. Kita harus berbuat yang terbaik bagi bangsa Indonesia," ujar Eurico.
Saat ini Eurico menjabat sebagai Ketua Umum Uni Timor Aswa'in (Untas) dan Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur (FKPTT).
Selain itu, ia juga dikenal sebagai politisi yang beberapa kali berpindah partai, antara lain Partai Golkar, PDI-P, PAN, Perindo, dan Gerindra.
Baca juga: Eurico Guterres: Masih Banyak Warga Eks Timtim yang Tinggal di Kamp Pengungsian
SUMBER: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere, Dian Erika Nugraheny | Editor : Robertus Belarminus, Phytag Kurniati, Krisiandi))
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.