"Pihak Unicef meminta desain karakter, plot cerita, dan nama superhero. Jadi Cipta itu punya kekuatan superhero yang bisa membuat dan mengendalikan gambar-gambar yang ia buat," ujar Rizka.
Ia pun mengungkapkan ide kekuatan super yang dimiliki "Cipta" terinspirasi dari kartun Nickelodeon's Chalk Zone dan SpongeBob SquarePants dalam episode pensil ajaib yang menciptakan tiruan SpongeBob yang jahat bernama "DoodleBob".
Untuk proses pembuatan karya ini, Rizka menggunakan alat gambar, seperti pensil, marker, penghapus, dan rautan pensil.
Ia juga dibantu oleh alat sketching eletronik Wacom, dan software Mediabang dan PhotoShop.
Karena tema yang diberikan seputar kekerasan sosial atau bullying, Rizka pun mencoba mengingat-ingat beberapa hal yang pernah ia alami, misalnya ketika ia mengalami senioritas saat menjadi murid baru dan beberapa perlakuan kakak kelas yang kurang baik.
Rizka pun masih mengaku ada kesulitan ketika menciptakan Cipta.
"Proses paling susah itu buat menentukan nama dan kekuatan supernya," ujar Rizka.
Ia mengatakan, harapannya melalui karyanya bisa memotivasi anak muda agar bisa percaya diri untuk jujur.
"Saya harap semoga dalam komik ini, anak muda seperti saya bisa berani buat speak up buat diri sendiri. Karena jika kalian tidak bisa menceritakannya, kalian bisa mengutarakan melalui tulisan atau gambar," ujar Rizka.
Berdasarkan unggahan akun Unicef, karya Rizka akan dicetak dan disebarluaskan di 100.000 sekolah di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.