KUPANG, KOMPAS.com - Rasio desa berlistrik (RDB) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini telah mencapai 96,6 persen.
Informasi itu disampaikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (18/8/2021).
Sementara itu, kata Agustinus, untuk rasio elektrifikasi di NTT telah mencapai 88,82 persen.
“Ini merupakan kado manis dari PLN menyambut HUT ke-76 RI, PLN khususnya di NTT dapat melistriki hingga ke daerah-daerah terpencil," ujar Agustinus.
Menurut Agustinus, PLN akan terus upayakan pemerataan listrik, sesuai dengan misi PLN, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui ketersediaan listrik.
Baca juga: Kronologi 2 Anggota Satpol PP Berkelahi karena Nasi Kotak, Dilerai Tentara hingga Berdamai
Ia menyebut, upaya PLN menghadirkan listrik di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), bukan tanpa tantangan.
Ada tantangan geografis dan infrastruktur jalan yang sangat ekstrem dihadapi selama menjalankan misi kelistrikan ini.
Meski demikian, kata Agustinus, hal ini menjadi motivasi bagi PLN di NTT untuk memberi warna bagi masyarakat dalam momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Tak hanya sampai di desa terpencil, PLN juga melistriki dusun sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain dan Skouw pada 11 Januari 2021.
Sejalan dengan itu, di NTT telah ditetapkan tiga program utama PLN dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara Motaain.