Dia akan menurunkan harga tes PCR sesuai instruksi pemerintah setelah stok yang dimiliki saat ini habis.
Diperkirakan sisa PCR yang tersedia akan habis pada akhir pekan ini.
"Namun besok kami mulai menurunkan harga jadi Rp 850.000 sampai stok reagen kami yang diperkirakan Sabtu nanti mulai habis. Menyikapi instruksi presiden, sejujurnya kami sangat sepakat. Namun, dalam beberapa waktu ke belakang kami sudah memiliki stok PCR," tutur Ambarwati saat dihubungi.
Ia menjelaskan, harga PCR di Pramita tinggi karena menyesuaikan harga dari penyedia.
Hingga saat ini, pihaknya dilema sebab belum ada kepastian soal penurunan harga dari penyedia.
"Kenapa harga kami tinggi karena kemarin dari suplier harganya memang tinggi. Jadi kami akan habiskan stok yang lama. Sampai hari ini mereka tidak memberikan jawaban. Tanggal 16 Agustus kami sudah memberikan surat kepada mitra supplier kami bagaimana menyikapi penyesuaian harga dari pemerintah. Sampai hari ini mereka belum memberikan tanggapan. Ada dilema juga," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.