TEGAL, KOMPAS.com - Lebih dari 10.000 pelajar jenjang SMP dan SMA negeri di Kota Tegal, Jawa Tengah telah disuntik vaksin dosis pertama menggunakan jenis Sinovac.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan, setidaknya 35.000 pelajar menjadi target sasaran vaksin jelang rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Namun karena stok vaksin Sinovac habis, vaksinasi pelajar usia di atas 12 tahun terpaksa dihentikan sementara.
"Lebih dari 10.000 siswa telah divaksin dari sasaran 35.000. Namun karena alokasi habis, vaksinasi berhenti sementara. Kalau stok sudah ada, nanti bisa berjalan lagi," kata Fahmi usai Rakor Percepatan Vaksinasi di Balai Kota Tegal, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Pengunjung Mal di Bogor Wajib Ada Sertifikat Vaksin, Bupati: Itu Penting untuk Masyarakat
Fahmi menyebut tahap awal vaksinasi pelajar yang dilaksanakan sejak Juli 2021 lalu, baru menyasar pelajar jenjang SMP dan SMA negeri.
"Untuk sekolah swasta termasuk SD negeri belum. Tapi nanti kalau vaksinnya sudah ada, juga kita usulkan. Khusus untuk siswa SD yang jelas usia yang sudah 12 tahun," kata Fahmi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari mengatakan, saat ini ketersediaan vaksin Sinovac memang terbatas.
Untuk itu, jumlah yang ada diprioritaskan untuk penyuntikan dosis kedua bagi masyarakat umum.
"Karena vaksin Sinovac sedikit, lebih prioritas ke masyarakat untuk dosis kedua. Jadi untuk kelanjutan dosis pertama siswa dihentikan sementara," kata Prima.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Wonogiri Habis, Vaksinasi Dihentikan
Di sisi lain, kata Prima, vaksinasi massal dosis pertama juga masih terus dilaksanakan dengan vaksin AstraZeneca dan Moderna.
"Jadi memang untuk sekolah harus pakai Sinovac, kecuali usia 18 tahun ke atas bisa pakai AstraZeneca dan Moderna. Jadi kita masih menunggu kiriman Sinovac dari provinsi, dan provinsi menunggu dari pusat," pungkas Prima.