YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu rumah makan (RM) padang di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mempunyai cara yang unik dalam berpromosi.
Rumah makan ini memasang spanduk mirip pemilihan kepala desa (kades) di Jalan Kaliurang sebagai media promosinya.
Di spanduk tersebut terdapat foto setengah badan lengkap menggunakan jas lengkap dengan dasi.
Kemudian di bagian atas tertulis "Padang Djuang. Rumah Makan Padang Jalan Kaliurang KM 14 (700 m Selatan UII)".
Baca juga: Banner Promonya Beli 1 Gratis 1 Kecuali Presiden Jadi Viral, Pemilik Kedai: Saya Minta Maaf
Kemudian terdapat tulisan dengan huruf kapital "SAYA TIDAK NYALEG, TAPI JUAL NASI PADANG" di bawahnya tertulis "NASI AMBIL SENDIRI!"
Terdapat pula daftar harga di spanduk promosi tersebut. Selain itu, terdapat juga keterangan "Pesan 1 Bungkus Saja Saya Antar Gratis!* untuk radius maksimal 2 Km"
Seperti halnya pemilihan kades, spanduk promosi rumah makan ini juga tertulis program yang diusung yakni "Meningkatkan gizi dengan rasa enak dan harga murah produk nasi padang djuang"
Pada bagian pojok kanan bawah terdapat lingkaran dengan tulisan cabang 1. Terdapat pula paku yang mencoblos bagian tengah lingkaran.
Marketing Direktur RM Padang Djuang Muhammad Halim Al-Nibroos menceritakan, jika ayahnya sudah membuka usaha rumah makan padang selama 41 tahun.
"Kalau di Yogya sudah banyak yang mengenal RM padang murah meriah. Kita memang keluarga besar, sudah sampai 64 cabang di Indonesia," ujar Halim saat dihubungi wartawan, Rabu (18/8/2021).
Generasi kedua kemudian ingin mengembangkan bisnis RM padang. Konsep yang diusung adalah rumah makan padang yang menyesuaikan era saat ini.
"Saya ingin mengembangkan bisnis yang ibaratnya ada sesuatu pembaharuan. Jadi ini dari generasi pertama ke generasi kedua dengan konsep yang baru dan suasana yang kekinian," tuturnya.
Pada 21 Juni 2021 lahirlah RM Padang Djuang di Sleman. Rumah makan ini berada di Jalan Kaliurang KM 14.
Pemilihan nama Padang Djuang juga tidaklah asal-asalan. Nama itu memiliki arti berjuang bersama-sama di tengah pandemi.
"Kami lahir di masa pandemi pada saat semua orang sedang berjuang, baik dalam kesehatan maupun ekonomi. Nah nama itu ingin membawa bahwa kita ini sedang berjuang bersama-sama. Di sisi lain melanjutkan perjuangan dari generasi pertama ke genarasi kedua," tegasnya.