Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggul Organ, Seniman Campursari Jalan Kaki 13 Km Temui Bupati Kebumen: Mau Makan Apa?

Kompas.com - 18/08/2021, 16:06 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Seorang seniman campursari Sutim Seno Wardoyo, berjalan kaki sejauh 13 kilometer untuk menemui Bupati Kebumen, Jawa Tengah, Arif Sugiyanto.

Ia berjalan dari rumahnya di Kecamatan Karanganyar menuju ke Rumah Dinas Bupati sambil memanggul orgen kesayangannya yang selama hampir dua tahun ini tak terpakai.

Sutim juga membawa papan bertuliskan "Seniman juga manusia, berhak hidup dan butuh makan. Merdeka..."

Baca juga: Berkunjung ke Rumah Perempuan yang Suaminya di Luar Negeri, Pria di Bantul Dianiaya Warga

Sutim mengaku, nekat berjalan kaki menemui bupati untuk mengadukan nasib, karena selama pandemi Covid-19 ini tidak diperbolehkan pentas.

Bahkan, Sutim terpaksa menjual satu per satu barang-barang yang ada di rumahnya untuk sekadar menyambung hidup.

"Saya ingin menyampaikan aspirasi seniman, semoga kami diperhatikan. Semoga dengan aksi saya ini para seniman bisa terbantu mencari nafkah untuk makan," kata Sutim.

Ia berharap, para seniman tetap diberi ruang untuk berekspresi, meski di tengah pengetatan kegiatan masyarakat.

"Harapannya apapun kebijakan dari pemerintah yang sekiranya menguntungkan seniman agar bisa kami diberi kesempatan," ujar Sutim.

"Seandainya kami boleh pentas dengan protokol kesehatan atau bagaimana. Kalau saat ini yang punya hajat ketakutan, mau nanggap ketakutan, mau nanggap dibubarkan. Kami seniman mau makan apa kalau begini terus," sambung Sutim.

Baca juga: Jokowi Minta Harga Tes PCR Turun hingga Rp 450.000, Gibran: Kita Ikuti Saja

Sementara itu, kedatangan Sutim disambut baik Bupati Arif Sugiyanto.

Arif berjanji akan memberikan ruang bagi para seniman. Tahap awal, kegiatan akan dimulai di pendapa kabupaten.

"Untuk mengakomodir para seniman, kami akan menyiapkan pentas seni yang dipusatkan di pendapa. Tiap kecamatan nanti digilir untuk tampil. Tentu ini sifatnya terbatas, dan tetap menjaga prokes, yang terpenting bakat mereka bisa tersalurkan," kata Arif.

Menurut Arif, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Saat ini aktivitas masyarakat, kata Arif, belum dapat dilonggarkan, karena kasus Covid-19 masih cukup tinggi.

Meksi demikian, ia optimistis kasus akan terus menurun, sehingga pada bulan September nanti aktivitas masyarakat mulai dapat dilonggarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com