GROBOGAN, KOMPAS.com - Komunitas pencinta alam asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang tergabung dalam Scout Adventure Community (SAC) memilih cara yang unik untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76.
Mereka mengibarkan bendera merah putih di puncak perbukitan Kendeng Utara wilayah Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Selasa (17/8/2021).
Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, sebanyak 17 orang pemuda-pemudi perwakilan SAC berjalan kaki mendaki bukit terjal di kawasan hutan tersebut.
Baca juga: 15 Pendaki Asal Surabaya Tersesat Usai Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Wilis
Sebagian di antaranya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) terlihat bersemangat dengan berseragam pramuka lengkap.
Satu per satu remaja itu berjalan berbaris dengan menenteng sebuah bendera merah putih berukuran sedang yang telah diikatkan pada tongkat kayu.
Dari kaki perbukitan yang dipenuhi pepohonan rindang itu ditempuh perjalanan sekitar 2 kilometer untuk bisa mencapai puncak yang ternyata menyuguhkan pemandangan nan eksotis.
Meski melelahkan serta memacu adrenalin, usaha tersebut pun terbayarkan setelah kedua mata dimanjakan dengan keindahan lanskap kelestarian hutan yang tampak dari atas.
Sesampainya di ujung perbukitan, salah seorang dari belasan generasi muda itu kemudian menancapkan Sang Saka Merah Putih ke permukaan tanah di bawah cipratan air terjun nan bening, yang lebih dikenal dengan air terjun Gulingan.
Baca juga: Keping Gamelan Kuno Ditemukan di Grobogan, Diduga Peninggalan Mataram
Mereka pun lantas secara serentak bersikap memberikan penghormatan khas militer dengan mengangkat tangan kanan sebatas kepala untuk salah satu simbol Negara Indonesia itu.
Bulu kuduk pun dibuat merinding saat itu juga ketika mendengar mereka dengan lantang dan kompak menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya.
Secara serempak masing-masing dari belasan orang pencinta alam tersebut mengangkat dan mengayunkan tongkat kayunya yang sudah terpasang bendera merah putih itu.
Koordinator SAC, Mohammad Nurul Hidayat, menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada generasi muda.
Baca juga: Bendera Merah Putih Jatuh Saat Upacara HUT Ke-76 RI, Bupati Konawe Utara Minta Maaf
Selain itu, sambung pekerja swasta ini, langkah tersebut juga merupakan wujud napak tilas terhadap perjuangan pahlawan yang diceritakan sempat bergerilya di perbukitan kendeng utara.
"Kegiatan ini untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepada komunitas khususnya pemuda pemudi Grobogan. Kegiatan ini juga bentuk napak tilas karena menurut kisah masyarakat setempat dulu salah satu pahlawan nasional dari Grobogan, Nyi Ageng Serang pernah bergerilya di perbukitan Kendeng Utara ini," terang Hidayat kepada Kompas.com di puncak Perbukitan Kendeng Utara, Desa Sedayu.
Menurut Hidayat, anggota komunitas alam Grobogan yang tergabung dalam SAC sudah terlatih menyusuri hutan dan mendaki gunung, sehingga kegiatan tersebut dinilainya sudah lumrah untuk kembali mengasah fisik serta mental.
"Kegiatan apa pun yang berhubungan dengan petualangan di alam bebas kami sudah terbiasa termasuk mendaki gunung. Generasi muda harus bermental baja seperti pahlawan-pahlawan Indonesia yang gugur dalam peperangan," tegas Hidayat.
Baca juga: Ada Kecurigaan, Pencarian RK yang Hilang di Kaki Gunung Kareumbi Dihentikan
Sebagai catatan, Nyi Ageng Serang yang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia sekaligus penyebar agama Islam kala itu.
Ia merupakan anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Sragen - Grobogan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.