KOMPAS.com - Roihatul Jannah atau akrab disapa Ika, mantan guru taman kanak-kanak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, banting setir menjadi montir bengkel.
Ika mengaku, pekerjaannya itu sempat mendapat cibiran dari tetangga maupun teman-temannya.
Sebab, pekerjaan itu dipandang bertolak belakang dari latar belakang pendidikannya.
Perempuan usia 33 tahun itu merupakan seorang sarjana pendidikan guru sekolah dasar.
Selain pernah mengajar di SD, dia juga sempat mengajar selama 3 tahun di taman kanak-kanak.
Baca juga: Foto Viral Ibu Guru TK Banting Setir Jadi Montir Bengkel, Begini Kisahnya
"Ada yang menyayangkan, misalnya bilang, 'kok kamu mau tanganmu jadi kotor kena oli', ada juga yang ngomong lain," ujar perempuan dua anak ini.
Sudah setahun terakhir Ika menjadi montir di bengkel Sumber Arta Motor di rumah orangtuanya di Dusun Jatimalang, Desa Kedawung, Kecamatan Mojo.
Dia mendirikan bengkel itu bersama adiknya yang bernama Ferdian Muzakki.
Ika sendiri mengaku tidak ambil pusing dengan segala omongan itu.
Dia menganggap perkerjaannya sekarang halal dan seorang perempuan pun bisa menjadi montir, sebuah perkerjaan yang selama ini cenderung dilakukan pria.
"Memang montir biasanya, kan, pekerjaan laki-laki, tapi kalau kita sendiri yakin dan berusaha sekuat tenaga, pasti bisa," ujar dia.
Ika tak mengungkapkan alasannya banting setir menjadi montir.
Istri dari Dafit ini hanya menyebutkan ada sesuatu hal saja.
Menjadi montir, Ika masih mengerjakan pekerjaan ringan dan sederhana saja semisal bongkar pasang baut maupun bongkar karburator.
"Saya masih terus belajar," ucap dia.
Ika nampak masih canggung saat mengerjakan aktivitas bengkelnya.
Untuk kerusakan berat, semua dilakukan oleh Ferdian atau akrab disapa Bogang alias Bongoh.
Ferdian ini sebelumnya menjadi montir di sebuah bengkel milik orang lain.
Bengkel tempat Ika bekerja turut memeriahkan HUT ke 76 RI ini dengan memberikan layanan servis gratis bagi warga yang bernama Agus.
Baca juga: Baliho Puan Maharani di Blitar Kembali Jadi Sasaran Vandalisme, Ini Kata PDI-P dan Polisi
Selain itu, juga bonus oli mesin secara cuma-cuma bagi warga yang tanggal lahir 17 Agustus.
Selain untuk merayakan Hari Kemerdekaan, hal itu juga dilakukan untuk membantu meringankan beban warga di saat pandemi ini.
Sebab, dari pengalamannya, pandemi ini juga memang berdampak pada penurunan kunjungan bengkelnya dan itu terjadi karena banyak warga yang menahan diri ke bengkel.
"Uangnya untuk makan daripada untuk perbaiki motor," ujar Ika.
Dari inisiasinya itu, banyak nama Agus maupun warga yang lahir 17 Agustus yang datang ke bengkel untuk mendapatkan layanan gratisnya.
(KOMPAS.COM/M AGUS FAUZUL HAKIM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.