Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Sentani dan Legenda Penunggang Naga di Papua

Kompas.com - 18/08/2021, 09:49 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam pembentangan bendera sepanjang 700 meter di atas Bukit Tungkuwiri, kampung Doyo Lama, Distri Waibu, Kabupaten Jayapura diunggah akun Instagram @pacekreatif.

Di video berdurasi 46 detik tersebut, tampak pembentangan bendera dilakukan di sepanjang puncak bukit dengan pemandangan Danau Sentani di bagian bawahnya.

Billy Tokoro, salah satu dari lima pemilik akun @pacekreatif mengatakan momentum HUT RI dipandang tepat untuk juga mempromosikan potensi wisata Bukit Tungkuwiri yang ada di tepian Danau Sentani.

"Kami dengan momen ini kami mau kasih tahu kalau Papua punya tempat wisata yang indah, jadi momen ini bisa sekalian jadi promosi wisata yang masyarakat punya," kata Billy.

Baca juga: Video Viral Pembentangan Bendera Merah Putih Sepanjang 700 Meter di Bukit Tungkuwiri dengan Indahnya Pemandangan Danau Sentani

Legenda penunggang naga

Danau Sentani berada di wilayah Sentani, ibu kota Jayapura. Danau terbesar di Papua ini terbentang luas di sepanjang perjalanan menuju Kota Jayapura dari Bandara Sentani.

Berada di selatan Kabupaten Jayapura, danau ini memiliki luas 9.360 hektar dengan kedalaman 70 meter di bawah permukaaan laut.

Danau Sentani menjadi satu kesatuan dengan cagar alam Pegunungan Cycloops yang memiliki panorama alam yang indah dan sarat nilai budaya.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, masyarakat Danau Sentani percaya jika legenda leluhur mereka berhubungan dengan naga.

Baca juga: Penunggang Naga dari Danau Sentani,

Para peserta tari Isolo atau Isosolo, saat menuju panggung menggunakan perahu pada acara Festival Danau Sentani 2016 di Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (20/6/2016). Tari Isolo selalu dibawakan dalam FDS 2016 yang mengisahkan hubungan kerukunan antar suku dengan membawa hasil bumi.KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Para peserta tari Isolo atau Isosolo, saat menuju panggung menggunakan perahu pada acara Festival Danau Sentani 2016 di Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (20/6/2016). Tari Isolo selalu dibawakan dalam FDS 2016 yang mengisahkan hubungan kerukunan antar suku dengan membawa hasil bumi.
Diceritakan leluhur mereka yang berasal dari Papua Nugini datang dengan menunggung naga.

Namun mereka terdampar di kawasan Sentani. Naga yang membawa leluhur mereka mati dan menjadi pulau-pulau kecil di kawasan Sentani.

Ekor naga berada di barat, sedangkan kepalanya berada di sisi timur. Untuk badan naga dipercaya menjadi salah satu pulau di Sentani yang diberi nama Pulau Asei.

Lalu bagaimana nasi para penunggang naga?

Mereka selamat dan memulai kehidupan baru di kawasan Sentani. Para penunggang naga dipercaya sebagai leluhur masyarakat Sentani.

Baca juga: Menjaga Tradisi Seni Lukis Khombow Khas Asei Sentani Papua

Legenda tersebut tertanam di masyarakat Sentani. Legenda tersebut tertuang di motif kerajinan masyarat Sentani, salah satunya adalah lukisan kulit kayu.

Di lukisan tersebut terdapat gambar sederhana naga panjang yang ditunggangi beberapa orang.

Danau Sentani menjadi salah satu pariwisata unggulan yang dimiliki Papua. Di kawasan danau terbesar di Papua ini, tersebar 22 pulau kecil dengan 24 kampung adat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com