Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mariono Warga Eks Timtim Menunggu Jawaban Surat yang Diserahkan ke Jokowi 5 Tahun Lalu

Kompas.com - 18/08/2021, 08:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mariano Parada, tokoh pemuda eks Timor Timur (Timtim), masih menunggu balasan surat yang ia serahkan ke Presiden Jokowi, lima tahun lalu.

Isi surat tersebut tentang refleksi semua warga eks pengungsi Timtim yang memilih bertahan di Inonesia karena kecintaannya pada Tanah Air pasca-kalah jajak pendapat tahun 199 silam.

Menurut Mariano, warga eks Timtim meminta perhatian pemerintah pusat terkait sejumlah masalah yang merela alami.

"Mungkin suratnya tidak perlu dibalas juga tidak apa-apa. Yang penting, ditindaklanjuti dengan adanya perhatian (wujud) sebagaimana isi surat tersebut," ujar Mariano.

Baca juga: 5 Tahun Menunggu Surat Jawaban Jokowi untuk Warga Eks Timtim...

Serahkan surat dan cium tangan Jokowi

Mariano bercerita, ia menyerahkan langsung surat tersebut ke Presiden Jokowi pada Rabu, 28 Desember 2016.

Waktu itu, Jokowi baru saja meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saat itu ia dan beberapa tolong masyarakat melakukan pengadangan saat kendaraan Presiden Jokowi hendak menuju ke Bandara AA Bere Talo di Atambua setelah kembali dari Motaain.

Baca juga: Prabowo Akan Beri Penghargaan Patriot Bela Negara ke 11.485 Eks Pejuang Timtim

Mereka melakukan pengadangan dengan sebuah spanduk bertuliskan "Kami Warga Eks Pengungsi Timor Timur Merindukan Kedatangan Bapak".

Menurut Mariano, Jokowi berhenti saat melihat mereka dan memanggil salah satu dari mereka.

Mariano kemudian bergerak cepat mendekati mobil Presiden Jokowi dan menyerahkan curat yang ia bawa. Ia juga mencium tangan Jokowi dan meminta maaf karena telah menghadangnya.


"Saya lalu dekati Pak Jokowi dan serahkan sepucuk surat dan cium tangan beliau. Saya minta maaf karena terpaksa mengadangnya. Saya bilang ini nasib warga eks Timtim tolong diperhatikan, Pak," kata Mariano kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

"Saat menerima surat, beliau (Jokowi) hanya senyum dan bilang terima kasih. Lalu, beliau kasih baju kaus hitam ada tulisan Jokowi di dada," sambung Mariano.

Baca juga: Profil Eurico Guterres, Penerima Bintang Jasa Utama yang Sempat Jadi Tokoh Pro-kemerdekaan Timtim

Persoalan warga eks Timtim

Penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999, menghasilkan opsi Timor Timur merdeka. Menyusul opsi ini di Timor Timur terjadi kerusuhan hebat. Kompas/EDDY HASBY Penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999, menghasilkan opsi Timor Timur merdeka. Menyusul opsi ini di Timor Timur terjadi kerusuhan hebat.
Mariano mengatakan, salah satu krisis yang harus diatasi pemerintah pusat adalah nasib pejuang atau warga eks Timtim.

"Kendati pemerintah 'pura-pura' melupakan nasib para pejuang atau warga eks Timtim, namun eksistensi dan sejarah perjuangan mereka tidak bisa dihilangkan dari ingatan bangsa Indonesia, bahkan dunia," kata Mariano.

Walau ada bantuan, ia menilai upaya penanganannya terkesan setengah hati dan seolah tahu substansi masalah mereka.

Baca juga: Eurico Guterres: Kami Warga Eks Timtim Tak Pernah Lupa Jasa BJ Habibie

Akibatnya, meski sudah menggelontorkan anggaran, tetapi masalah warga eks Timtim masih belum selesai.

"Sebut saja jika nasib para pejuang atau warga eks Timtim ini diatasi sejak atau pasca-jajak pendapat dan eksodus tahun 1999 semisal selama 10 tahun (1999-2009), mungkin persoalan mereka sudah selesai," kata Mariano.

Baca juga: Dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Jokowi, Ini Harapan Eurico Guterres, Eks Pejuang Timor-Timur

Bangunan di atas lahan masalah

Anak-anak pengungsi Timor Timur berpose di dalam tenda mereka di kamp pengungsi Tuapukan di Kupang, NTT, 16 September 1999.AFP PHOTO/WEDA Anak-anak pengungsi Timor Timur berpose di dalam tenda mereka di kamp pengungsi Tuapukan di Kupang, NTT, 16 September 1999.
Mariano menuturkan, berdasarkan aturan yang telah dikeluarkan presiden, ada tiga pola kebijakan penanganan nasib para pejuang atau warga eks Timtim, yakni repatriasi (pemulangan kembali ke Timor Leste), resettlement (pemukiman kembali), dan pemberdayaan.

Namun, dari tiga kebijakan itu hanya poin repatriasi yang sukses. Sedangkan resettlement dan pemberdayaan gagal total.

Ia mencontohkan resettlement, bangunan tidak layak didirikan di atas lahan yang bermasalah atau bukan hak milik warga eks Timtim.

"Ini sama dengan buang-buang anggaran atau sia-sia. Buktinya masih banyak yang menetap di lahan pemerintah. Yang lainnya karena putus asa, ya terpaksa menjadi TKI-TKW, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Mariano.

Baca juga: Mantan Milisi Timor Timur Serahkan 2 Pucuk Senjata ke TNI Perbatasan RI-Timor Leste

Secara otomatis, hal tersebut membuat pemberdayaan tak bisa dijalankan. Warga pun terpaksa pindah atau bertahan di bangunan yang sudah dibangun karena tak ada pilihan lain.

Selain itu, profesi petani juga tak bisa dijalankan karena mereka tak memiliki lahan atau tanah yang digarap.

"Itu contoh konkret, apalagi akses untuk pelayanan publik lain. Kebutuhan dasar seperti listrik, air, dan lain-lain, sudah otomatis tidak terjangkau," kata Mariano.

"Jadi di HUT ke-76 RI ini, saya berharap pemerintah tidak lupa lagi dan kalau bisa serius untuk menangani nasib para pejuang atau warga eks Timtim," tambah Mariano.

Baca juga: Cerita Eks Pengungsi Timor Timur di NTT, 21 Tahun Tinggal di Pengungsian Beratap Daun Lontar

Menurutnya, 22 tahun berlalu pasca-jejak pendapat 1999, para warga eks Timtim benar-benar mempertahankan NKRI dengan kondisi tebas.

"Mereka sebagai pejuang, berikanlah penghargaan seperti yang diberikan Presiden kepada Eurico Guterres 12 Agustus 2021 lalu dan diangkat sebagai Veteran Seroja," kata dia.

Sedangkan kepada korban politik, Mariano berharap pemerintah memberikan lahan tinggal dan lahan garapan dengan sertifikat hak milik.

Termasuk rumah layak huni diikuti dengan pemberdayaan lainnya sesuai kebutuhan dasar manusia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis:Sigiranus Marutho Bere | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com