KOMPAS.com - Mariano Parada, tokoh pemuda eks Timor Timur (Timtim), masih menunggu balasan surat yang ia serahkan ke Presiden Jokowi, lima tahun lalu.
Isi surat tersebut tentang refleksi semua warga eks pengungsi Timtim yang memilih bertahan di Inonesia karena kecintaannya pada Tanah Air pasca-kalah jajak pendapat tahun 199 silam.
Menurut Mariano, warga eks Timtim meminta perhatian pemerintah pusat terkait sejumlah masalah yang merela alami.
"Mungkin suratnya tidak perlu dibalas juga tidak apa-apa. Yang penting, ditindaklanjuti dengan adanya perhatian (wujud) sebagaimana isi surat tersebut," ujar Mariano.
Baca juga: 5 Tahun Menunggu Surat Jawaban Jokowi untuk Warga Eks Timtim...
Mariano bercerita, ia menyerahkan langsung surat tersebut ke Presiden Jokowi pada Rabu, 28 Desember 2016.
Waktu itu, Jokowi baru saja meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat itu ia dan beberapa tolong masyarakat melakukan pengadangan saat kendaraan Presiden Jokowi hendak menuju ke Bandara AA Bere Talo di Atambua setelah kembali dari Motaain.
Baca juga: Prabowo Akan Beri Penghargaan Patriot Bela Negara ke 11.485 Eks Pejuang Timtim
Mereka melakukan pengadangan dengan sebuah spanduk bertuliskan "Kami Warga Eks Pengungsi Timor Timur Merindukan Kedatangan Bapak".
Menurut Mariano, Jokowi berhenti saat melihat mereka dan memanggil salah satu dari mereka.
Mariano kemudian bergerak cepat mendekati mobil Presiden Jokowi dan menyerahkan curat yang ia bawa. Ia juga mencium tangan Jokowi dan meminta maaf karena telah menghadangnya.
"Saya lalu dekati Pak Jokowi dan serahkan sepucuk surat dan cium tangan beliau. Saya minta maaf karena terpaksa mengadangnya. Saya bilang ini nasib warga eks Timtim tolong diperhatikan, Pak," kata Mariano kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).
"Saat menerima surat, beliau (Jokowi) hanya senyum dan bilang terima kasih. Lalu, beliau kasih baju kaus hitam ada tulisan Jokowi di dada," sambung Mariano.
Baca juga: Profil Eurico Guterres, Penerima Bintang Jasa Utama yang Sempat Jadi Tokoh Pro-kemerdekaan Timtim
"Kendati pemerintah 'pura-pura' melupakan nasib para pejuang atau warga eks Timtim, namun eksistensi dan sejarah perjuangan mereka tidak bisa dihilangkan dari ingatan bangsa Indonesia, bahkan dunia," kata Mariano.
Walau ada bantuan, ia menilai upaya penanganannya terkesan setengah hati dan seolah tahu substansi masalah mereka.
Baca juga: Eurico Guterres: Kami Warga Eks Timtim Tak Pernah Lupa Jasa BJ Habibie