Peran Kapten Masrin
Dalam peristiwa itu, Kapten Masrin berperan mengamankan jalur dan tempat yang dilalui dua tokoh proklamator itu beserta rombongan.
Dengan kata lain, Kapten Masrin lah yang menjadi pelindung keduanya saat berada di Rengasdengklok.
Bagi Wiwin, peristiwa 16 Agustus itu bukanlah penculikan.
Menurutnya, Soekarno-Hatta saat itu bersedia diboyong ke Rengasdengklok. Keamanannya pun dijamin oleh para pemuda dan tentara Peta.
Kapten Masrin, kata Wiwin, bahkan telah membuat sebuah peta darurat Republik Indonesia (RI). Peta darurat RI itu dibuat oleh Kapten Masrin pada 14 Mei 1945 sampai 16 Agustus 1945.
Baca juga: Di Puncak Bukit Kemerdekaan, Para Pemuda di Perbatasan Timor Leste Kibarkan Sang Merah Putih
Dalam keterangan peta digambarkan beberapa simbol batas kabupaten, sungai, irigasi, jalan raya provinsi, jalan kereta api besar, dan kecil, jalan daerah, dan batas wilayah RI darurat, dan simbol pertahanan.
"Sejak 14 Agustus, Rengasdengklok telah aman," ujar Wiwin.
Atas perannya itu, Kapten Masrin pun dianugerahi tanda jasa Pahlawan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1958. Dia juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertahanan Staf Angkatan Darat saat itu.
"Beberapa berkas tinggal fotokopi, aslinya disimpan di Kantor Veteran namun saat ini rusak," ujar Wiwin sembari menunjukkan dokumen ayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.