Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Agus dan Warga yang Lahir 17 Agustus Gratis Servis Motor dan Ganti Oli di Bengkel Ini

Kompas.com - 17/08/2021, 18:43 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Sebuah bengkel motor di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mempunyai cara yang unik dan berbeda dalam merayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bengkel bernama Sumber Arta Motor di Dusun Jatimalang, Desa Kedawung, itu memberikan pelayanan servis motor secara gratis bagi warga yang bernama Agus.

Bahkan bengkel milik kakak beradik Ferdian Muzakki dan Roikhatul Jannah alias Ika itu juga memberikan bonus oli mesin bagi warga yang lahir tepat tanggal 17 Agustus.

"Itu berlaku mulai 17 Agustus sampai 20 Agustus 2021," ujar Ika, ditemui Kompas.com di bengkelnya, Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Tangis 2 Bocah Yatim Piatu Usai Ibunya Meninggal karena Covid-19: Tiap Pagi, Tak Ada Mama Lagi

Cara mendapatkan layanan gratis itu cukup mudah.

Yaitu dengan menunjukkan kartu identitas baik KTP maupun SIM untuk membuktikan adanya nama Agus atau tanggal kelahiran 17 Agustus.

Ika mengatakan, apa yang dilakukannya adalah bagian dari caranya memeriahkan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebab, kata dia, saat ini tidak memungkinkan menggelar perlombaan-perlombaan atau kegiatan lain yang umumnya dilakukan seperti sebelum adanya pandemi.

Dia pun berpikir untuk memeriahkan ulang tahun kemerdekaan dengan menyesuaikan situasi yang ada.

"Ya akhirnya kita alihkan saja, tetap merayakan dengan cara memanfaatkan aktivitas harian kami yang kebetulan bengkel," katanya.

Baca juga: Perjuangan Siswa SD di Pedalaman Pulau Seram Ikuti Upacara HUT RI, Bertaruh Nyawa Seberangi 4 Sungai hingga Basah Kuyup Saat Tiba

Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, IndonesiaShutterstock Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, Indonesia
Bengkel mereka sebenarnya adalah bengkel kecil yang berada di sebuah dusun di kaki Gunung Wilis.

Jika pada hari biasa, biaya servis motor lengkap di bengkelnya dibanderol sekitar Rp 50.000. Sehari bengkelnya bisa menyelesaikan servis 12 motor.

Namun perempuan bergelar sarjana pendidikan ini mengaku tidak khawatir merugi meski harus kehilangan potensi pendapatannya.

Sebab, dia mempunyai tujuan lain yang tidak kalah mulia, yaitu berbagi kepada sesama dengan cara membantu meringankan bebannya.

Situasi ekonomi saat ini menurutnya memang serba sulit. Usaha bengkelnya juga terdampak. Kunjungan harian turun drastis karena orang-orang menahan diri pergi ke bengkel.

"Saat ini banyak orang memilih menahan dulu pergi ke bengkel karena uangnya untuk makan," lanjutnya.

Baca juga: Nama Agus Gratis Servis Motor hingga Dapat Diskon Bikin Website

Sehingga dia berharap, layanan servis gratis itu bisa meringankan beban orang-orang tersebut.

"Kalau motornya enak, usaha mereka juga bisa lancar," katanya.

Hingga saat ini sudah banyak warga yang memanfaatkan layanan gratis itu. Setidaknya sudah ada 15 orang bernama Agus dan 3 orang yang lahir 17 Agustus yang datang ke bengkel.

"Alhamdulillah, saya dengar ada servis gratis. Ini hadiah buat saya yang lahir tanggal 17 Agustus," ujar Nur Hidayati, warga setempat yang datang ganti oli.

Rofik, warga lain yang lahir 17 Agustus, mengaku tidak menyia-nyiakan kesempatan saat mengetahui layanan gratis dari story Whatsapp milik Ferdian.

"Kebetulan saya tahunya dari WhatsApp, akhirnya saya datang ke sini ikut servis gratis," ujar Rofik.

Harapan kalangan pelaku usaha bengkel

Ilustrasi bengkel kaki-kaki mobil alternatif KompasOtomotif Ilustrasi bengkel kaki-kaki mobil alternatif

Roikhatul Jannah mengibaratkan kondisi bangsa saat ini sedang sakit dan tengah prihatin.

Bagi pelaku usaha seperti dirinya, juga terdampak karena pemasukan bergantung pada banyaknya motor yang datang.

Saat ini situasinya sulit karena sedikit warga yang membawa motornya ke bengkel. Kunjungan bengkelnya menurun bahkan kadang sehari hanya ada dua motor yang datang.

Penyebabnya, menurut Ika, karena orang-orang banyak menahan diri pergi ke bengkel karena uangnya mending dipakai untuk makan.

"Masa pandemi ini mau enggak mau mereka bertahan dengan yang ada, untuk sekadar bertahan hidup," Ika menganalisis.

Oleh sebab itu dia berharap momentum Hari Kemerdekaan ini menjadi semangat untuk sama-sama menanggulangi pandemi agar bangsa ini secepatnya pulih kembali.

"Semoga kehidupan menjadi normal kembali, bahkan perkembangan ekonomi bisa lebih baik lagi," katanya.

Nanang Setio Budi, pengelola bengkel di Kawasan Jembatan Wijaya Kusuma, Kabupaten Kediri, menyampaikan hal yang sama.

Menurutnya kondisi bangsa saat ini cukup susah apalagi pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

"Dampaknya bengkel jadi sepi, bahkan kadang tidak ada yang datang sama sekali," ujarnya, Selasa.

Apalagi soal bantuan usaha dari pemerintah, menurutnya juga tidak ada bantuan yang datang kepadanya.

Dengan kondisi itu dia memanfaatkan waktunya untuk berkebun untuk sekadar menambal uang belanja harian.

Oleh sebab itu dia berharap agar kondisi saat ini segera berlalu dan ekonomi pulih agar segala usaha menjadi lancar.

"Semoga PPKM segera berlalu dan usaha lancar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com