Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Ketinggian tapi Rela Panjat Tiang Bendera Saat Pengait Lepas, Soleman: Talinya Saya Gigit

Kompas.com - 17/08/2021, 17:23 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Aksi Soleman Sairo (29) warga Kampung Gollu Kadamo, Desa Bera Dolu, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memanjat tiang bendera licin saat upacara HUT ke-76 Republik Indonesia terbilang cukup nekat.

Tanpa ragu, Soleman kembali memasang bendera yang sempat jatuh ke tanah.

Soleman sendiri pun heran dengan keberaniannya memanjat tiang itu. Dia mengaku, sebetulnya takut dengan ketinggian.

"Saya juga heran sendiri kalau menonton kembali video yang (viral) tadi. Karena sampai di atas itu, bambunya juga goyang. Tapi, sedikit pun rasa ragu, rasa takut itu tidak ada. Pokoknya tekad saya harus meraih kembali itu tali," kata Soleman saat dihubungi, Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Viral, Video Soleman Nekat Panjat Tiang Licin akibat Pengait Bendera Terlepas, padahal Takut Ketinggian

Spontan

Menurutnya, aksinya dilakukan secara spontan ketika melihat bendera yang terjatuh ke tanah saat proses pengibaran.

"Tadi saat bendera dinaikkan, kan nyanyikan Lagu Indonesia Raya. Kita sementara hormat bendera. Setelah benderanya sudah (naik di ketinggian setengah tiang), saya terharu. Saya tutup mata sambil mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah kemerdekaan. Setelah ucap syukur, saya buka mata. Nah, saya lihat benderanya sudah jatuh," ungkap Soleman.

"Terus ada anggota Paskibraka yang panjat tiang itu, lalu dia turun kembali. Saya langsung tergugah. Saya buka sepatu dan langsung berlari menuju ke tiang bendera," ujar Soleman menambahkan.

Soleman lalu membuka baju kemeja dan tinggal mengenakan kaus dalam warna putih serta celana panjang hitam.

"Pas pertengahan itu, saya merasa kelelahan. Dada saya terasa sakit. Pokoknya capek," kata Soleman.

Baca juga: Perjuangan Siswa SD di Pedalaman Pulau Seram Ikuti Upacara HUT RI, Bertaruh Nyawa Seberangi 4 Sungai hingga Basah Kuyup Saat Tiba

Di tengah tiang, dia menggunakan kain yang dilemparkan warga untuk membersihkan sisa air hujan pada tiang itu.

Air pada tiang itu diduga membuat licin sehingga menyebabkan bendera jatuh.

"Kemudian, perlahan-lahan saya panjat lagi sedikit demi sedikit. Lalu saya bisa meraih itu talinya. Setelah itu, talinya saya gigit. Langsung saya melorot lagi ke bawah. Kemudian, anggota Paskibraka mengambil itu talinya dan saya kembali ke barisan," kata Soleman.

Pada HUT kemerdekaan RI kali ini, Soleman memiliki harapan agar Indonesia bisa kembali pulih dari pandemi Covid-19.

"Semoga Bangsa Indonesia pulih dari Covid-19 dan semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Dan, pertumbuhan ekonomi semakin maju serta rakyat semakin makmur," ujar Soleman lagi.

Baca juga: Usai Upacara, Anggota Satpol PP Pamekasan Berkelahi gara-gara Nasi Kotak

 

Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, IndonesiaShutterstock Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, Indonesia
Seorang perangkat desa

Camat Loli Semuel Lango Manupele mengatakan, peristiwa yang terjadi dalam upacara bendera tersebut adalah peringatan HUT ke-76 RI tingkat Kecamatan Loli yang digelar di Desa Ubu Pede.

Menurutnya, Soleman adalah perangkat desa yang menjabat Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Bera Dolu, Kecamatan Loli.

Upacara itu diikuti oleh semua unsur pemerintahan desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Loli, Sumba Barat.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari sejumlah institusi pendidikan, tim penggerak PKK tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa di wilayah itu.

Soleman saat itu sedang mengikuti upacara dan berada di barisan para perangkat desa.

Baca juga: Cara Unik Warga Gresik Peringati HUT RI, Upacara di Laut hingga Bentangkan Bendera Raksasa

Semuel menceritakan, awalnya bendera sudah naik sampai setengah tiang, namun angin kencang dan tiang yang licin diduga membuat bendera terlepas.

"Benar. Pada saat bendera naik sampai di pertengahan tiang, itu angin kencang. Bendera ini dikait pakai pengait. Talinya pakai pengait. Jadi yang lepas itu dari ikatan (pada bagian bendera yang berwarna) merah. Itu karena angin kencang, benderanya tertiup angin," kata Semuel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2021) siang.

Semuel mengatakan awalnya ada seorang anggota Paskibraka yang sempat memanjat tiang tersebut untuk membetulkan pengait yang terlepas.

Namun, anggota Paskibraka itu tidak berhasil memanjat tiang setinggi 14 meter itu.

Baca juga: Uniknya Upacara Bendera di Syou, Papua Barat, Digelar di Hutan Belantara dan Panjat Pohon Pisang

Videonya viral

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Aksi Soleman itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video, tampak bendera merah putih dinaikkan dan sudah hampir mencapai pertengahan tiang.

Bendera yang jatuh ke tanah lalu diambil oleh seorang anggota Paskibraka lalu dia berusaha memanjatnya.

Setelah gagal, muncul pria lain dengan sigap memanjat tiang hingga ujung atas.

Setelah pria itu turun, bendera kembali dikibarkan. Lagu Indonesia Raya pun kembali berkumandang.

KOMPAS.COM/Kontributor Sumba, Ignasius Sara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com