KOMPAS.com - Aksi Soleman Sairo (29) warga Kampung Gollu Kadamo, Desa Bera Dolu, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memanjat tiang bendera licin saat upacara HUT ke-76 Republik Indonesia terbilang cukup nekat.
Tanpa ragu, Soleman kembali memasang bendera yang sempat jatuh ke tanah.
Soleman sendiri pun heran dengan keberaniannya memanjat tiang itu. Dia mengaku, sebetulnya takut dengan ketinggian.
"Saya juga heran sendiri kalau menonton kembali video yang (viral) tadi. Karena sampai di atas itu, bambunya juga goyang. Tapi, sedikit pun rasa ragu, rasa takut itu tidak ada. Pokoknya tekad saya harus meraih kembali itu tali," kata Soleman saat dihubungi, Selasa (17/8/2021).
Spontan
Menurutnya, aksinya dilakukan secara spontan ketika melihat bendera yang terjatuh ke tanah saat proses pengibaran.
"Tadi saat bendera dinaikkan, kan nyanyikan Lagu Indonesia Raya. Kita sementara hormat bendera. Setelah benderanya sudah (naik di ketinggian setengah tiang), saya terharu. Saya tutup mata sambil mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah kemerdekaan. Setelah ucap syukur, saya buka mata. Nah, saya lihat benderanya sudah jatuh," ungkap Soleman.
"Terus ada anggota Paskibraka yang panjat tiang itu, lalu dia turun kembali. Saya langsung tergugah. Saya buka sepatu dan langsung berlari menuju ke tiang bendera," ujar Soleman menambahkan.
Soleman lalu membuka baju kemeja dan tinggal mengenakan kaus dalam warna putih serta celana panjang hitam.
"Pas pertengahan itu, saya merasa kelelahan. Dada saya terasa sakit. Pokoknya capek," kata Soleman.
Di tengah tiang, dia menggunakan kain yang dilemparkan warga untuk membersihkan sisa air hujan pada tiang itu.
Air pada tiang itu diduga membuat licin sehingga menyebabkan bendera jatuh.
"Kemudian, perlahan-lahan saya panjat lagi sedikit demi sedikit. Lalu saya bisa meraih itu talinya. Setelah itu, talinya saya gigit. Langsung saya melorot lagi ke bawah. Kemudian, anggota Paskibraka mengambil itu talinya dan saya kembali ke barisan," kata Soleman.
Pada HUT kemerdekaan RI kali ini, Soleman memiliki harapan agar Indonesia bisa kembali pulih dari pandemi Covid-19.
"Semoga Bangsa Indonesia pulih dari Covid-19 dan semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Dan, pertumbuhan ekonomi semakin maju serta rakyat semakin makmur," ujar Soleman lagi.
Baca juga: Usai Upacara, Anggota Satpol PP Pamekasan Berkelahi gara-gara Nasi Kotak
Camat Loli Semuel Lango Manupele mengatakan, peristiwa yang terjadi dalam upacara bendera tersebut adalah peringatan HUT ke-76 RI tingkat Kecamatan Loli yang digelar di Desa Ubu Pede.
Menurutnya, Soleman adalah perangkat desa yang menjabat Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Bera Dolu, Kecamatan Loli.
Upacara itu diikuti oleh semua unsur pemerintahan desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Loli, Sumba Barat.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari sejumlah institusi pendidikan, tim penggerak PKK tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa di wilayah itu.
Soleman saat itu sedang mengikuti upacara dan berada di barisan para perangkat desa.
Baca juga: Cara Unik Warga Gresik Peringati HUT RI, Upacara di Laut hingga Bentangkan Bendera Raksasa
Semuel menceritakan, awalnya bendera sudah naik sampai setengah tiang, namun angin kencang dan tiang yang licin diduga membuat bendera terlepas.
"Benar. Pada saat bendera naik sampai di pertengahan tiang, itu angin kencang. Bendera ini dikait pakai pengait. Talinya pakai pengait. Jadi yang lepas itu dari ikatan (pada bagian bendera yang berwarna) merah. Itu karena angin kencang, benderanya tertiup angin," kata Semuel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2021) siang.
Semuel mengatakan awalnya ada seorang anggota Paskibraka yang sempat memanjat tiang tersebut untuk membetulkan pengait yang terlepas.
Namun, anggota Paskibraka itu tidak berhasil memanjat tiang setinggi 14 meter itu.
Baca juga: Uniknya Upacara Bendera di Syou, Papua Barat, Digelar di Hutan Belantara dan Panjat Pohon Pisang
Videonya viral
Aksi Soleman itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Dalam video, tampak bendera merah putih dinaikkan dan sudah hampir mencapai pertengahan tiang.
Bendera yang jatuh ke tanah lalu diambil oleh seorang anggota Paskibraka lalu dia berusaha memanjatnya.
Setelah gagal, muncul pria lain dengan sigap memanjat tiang hingga ujung atas.
Setelah pria itu turun, bendera kembali dikibarkan. Lagu Indonesia Raya pun kembali berkumandang.
KOMPAS.COM/Kontributor Sumba, Ignasius Sara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.