Perjuangan WR Supratman menciptakan lagu kebangsaan terus bergelora. Pada 7 Agustus 1938, WR Supratman ditangkap Belanda karena menciptakan lagu berjudul "Matahari Terbit".
Tak disangka, lagu tersebut menjadi karya terakhir sang maestro. Belanda menganggap lagu itu sebagai dukungan terhadap kebangkitan kekaisaran Jepang, yang memiliki julukan sebagai Negeri Matahari Terbit.
Namun, tuduhan tersebut tidak terbukti, dan WR Supratman pun akhirnya dibebaskan dari penjara.
Tidak lama setelah penahanannya, Supratman mengalami sakit keras yang membuatnya meninggal dunia.
Kepada kakak iparnya, Urip Kasansengari, WR Supratman sempat meninggalkan pesan terakhir.
"Mas, nasibku sudah begini. Inilah yang disukai oleh pemerintah Hindia Belanda. Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya toh sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti merdeka," pesan WR Supratman kepada Urip.
Baca juga: Upacara Proklamasi di Rawa Pening, Perahu Nelayan Berhenti Saat Nyanyikan Indonesia Raya