Selain Made, pelaku pariwisata lainnya yang juga berharap pariwisata kembali dibuka adalah I Gusti Ayu Indriani.
Pemilik vila di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, itu sangat berharap okupansi vilanya kembali meningkat.
Sebab, sejak pemerintah memutuskan untuk menutup pintu pariwisata untuk wisatawan asing, tingkat hunian miliknya turun hingga 90 persen.
"Kalau normal dalam satu bulan itu full, kalau sekarang dalam satu bulan paling hanya dipesan dua hari," kata dia.
Ayu, sapaan akrabnya, berharap kasus Covid-19 di Bali terus menurun dan pintu pariwisata bisa kembali dibuka.
"Momen peringatan kemerdekaan ini kami maknai dengan semangat perlawanan menghadapi pandemi Covid-19," ujar dia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengaku memahami keinginan pelaku pariwisata agar pintu pariwisata bisa kembali di buka.
Oleh sebab itu, pada HUT ke-76 RI ini, ia mengajak semua pelaku pariwisata untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Jika nanti Covid-19 sudah menurun, lanjut dia, bukan tak mungkin pintu pariwisata Bali akan dibuka.
"Penularan Covid-19 masih tinggi, ayo kita sama-sama patuhi protokol kesehatan agar Covid-19 segera turun," tutur dia.
Baca juga: 5 Tahun Menunggu Surat Jawaban Jokowi untuk Warga Eks Timtim...
Astawa menyebutkan, seluruh persiapan untuk menyambut wisatawan di Bali sejatinya sudah siap.
Jika Covid-19 menurun dan pemerintah pusat memberikan izin kepada Bali untuk membuka pariwisata, pihaknya akan langsung memulai.
"Kami sudah siap, vaksinasi pertama sudah 103 persen, yang kedua sudah hanpir 50 persen sehingga akan terbentuk herd immunity kira-kira pada akhir September," kata dia.
Selain itu, program CHSE (cleanliness, health, safety, dan environment sustainability) di obyek wisata juga sudah digencarkan.
Menurut Astawa, sudah ada 1.870 usaha di sertifikasi CHSE. Ke depan, pihaknya masih akan menyasar 1.200 usaha pariwisata.