Ada 14 negara tujuan tenaga kerja migran Indonesia asal Jabar. Di antaranya Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Taiwan.
"Potensi paling besar untuk bidang caregiver," ucap dia.
Sebelum pandemi, jumlah pekerja migran asal Jabar mencapai 53.000. Saat pandemi, banyak negara tujuan yang menutup negaranya untuk pekerja migran.
Akibatnya, jumlah pekerja migran yang pergi hanya sedikit sekitar 7.000-an.
"Peluangnya masih besar, tinggal nunggu negara tujuan buka," kata dia.
Seperti peluang bekerja di Jepang yang sangat besar. Untuk itu, pihaknya terus mempersiapkan SDM.
Menurutnya, ketika negara tujuan buka, pekerja migran dari Jabar bisa langsung terbang.
Sementara itu, Advisor ISO Jepang Yadi Suryadi mengatakan, Jepang membutuhkan 345 ribuan tenaga kerja asing dari Indonesia, Vietnam, Laos Myanmar, Filipina, dan sejumlah negara lainnya.
"Bonus demografi kita jadi sasaran Jepang," ucap dia.
Untuk itu, Indonesia khususnya Jabar harus mempersiapkan SDM untuk 14 sektor yang dibuka Jepang.
Salah satu syarat yang dibutuhkan adalah bahasa Jepang. Untuk itu pihaknya menyiapkan pelatihan gratis bahasa Jepang bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang.
"Saat ini kepergian pekerja migran tersendat. Tapi akan ada pembukaan (penerbangan ke Jepang) di Oktober 2021," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.