Istri Kapolri atau Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo selaku orangtua asuh turut menghadiri peresmian program tersebut.
"Ini program pertama kali dilaksanakan untuk bantu anak yatim piatu akibat Covid-19. Semoga ini jadi inspirasi dan contoh. Agar mereka terjamin pendidikannya, agar mampu menggapai mimpi," kata Juliati dalam sambutannya.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi berharap dengan adanya program ini bisa membantu anak-anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.
Baca juga: Ribuan Anak Kehilangan Orangtua akibat Pandemi, Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Yatim Piatu
Mereka juga bisa menjadi polisi setelah lulus jenjang SMA.
"Kalau perlu lulus SMA tidak hanya masuk Polri, bisa juga masuk TNI. Ini ada dari Kodam juga hadir," kata Luthfi dalam sambutannya.
Menurutnya, anak-anak yang kehilangan orangtua akibat pandemi harus direspons dan menjadi panggilan tugas.
Luthfi pun meminta Kapolres dan Ketua Bhayangkari di daerah juga harus menjadi orangtua asuh.
"Kalau mereka tidak punya orangtua asuh saya minta Kapolres dan ketua Bhayangkari jadi orangtua asuh. Kewajiban kasatwil memantau sehingga mereka merasa mereka saudara kita. Mereka juga tidak tahu sampai kapan pandemi yang melanda. Ini panggilan tugas," tegasnya.
Baca juga: Polda Jateng Janjikan Beasiswa untuk Ratusan Anak Yatim Piatu karena Covid-19
Ke depannya program tersebut akan terus berlanjut dengan didukung oleh para donatur dari berbagai pihak.
Bantuan biaya pendidikan yang diberikan dari tingkat SD sebanyak 127 anak dengan bantuan masing-masing senilai Rp 4,6 juta per tahun.
Tingkat SMP sebanyak 107 anak masing-masing senilai Rp 4,8 juta per tahun, dan SMA sebangak 99 anak masing-masing senilai Rp 7,2 juta per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.